Lihat ke Halaman Asli

{DEAR PPA} Dewi Kesunyian

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425204511397740624


Nomor Peserta 63

Pesonamu tersembunyi di balik tumpukan kata
Jejakmu terbaca, meski (masih) sulit kumakna
Jemarimu lincah menyusun miliaran aksara
Serasa tak habis tinta, menari di ujung pena

Imajimu terasah setajam pedang
Liar terpancar, menabuh genderang perang
Laksana Drupadi di padang Kurusetra
Menantang Bisma dengan busur gandewa di tangannya

Kaulah Dewi Kesunyian
Mencumbui kata di kelopak sepi malam
Mengurai aroma rasa tak bertuan
Menikam sekian perih yang menghujam di kenangan

Kaulah Dewi Kesunyian
Serangkum kisahmu lunglai, jiwamu terbantai
Akankah diammu tawarkan derita?
Sepasukan luka pun masih terbekap di kepala

Hapuskan saja semua, Dewi
Tawa riang pagi (masih) sedia menanti
Biarkan dia menggenggamu gapai Matahari
Sebelum Bulan mengajakmu singgahi malam (lagi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline