Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken melakukan kunjungan ke Timur Tengah hari Minggu lalu. ia memperingatkan bahwa konflik di Gaza dapat menyebar ke wilayah lain jika upaya perdamaian yang terkoordinasi tidak dilakukan, namun Blinken belum menyerukan gencatan senjata di Gaza, dan dia juga memberikan dukungan politik.
Blinken juga memberi tanggapan mengenai tragedi yang dihadapi jurnalis Palestina Wael Al-Dahdouh, yang kehilangan putranya yang lain dalam agresi Israel di Gaza, "Saya merasa sangat menyesal atas kehilangan yang tak terbayangkan. Saya seorang ayah dan saya membayangkan kengerian yang dihadapi Wael Al-Dahdouh, tidak hanya sekali tapi dua kali sekarang. Ini adalah tragedi yang tak terbayangkan". Pernyataan tersebut disampaikannya saat konferensi pers dengan Perdana Menteri (PM) Qatar dan Menteri Luar Negeri Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha pada Minggu (7/1/2024).
Pernyataan Blinken ditanggapi dengan sarkasme bercampur kemarahan netizen di media sosial, seorang aktivis Sanaa Saeed bertanya di Twitter, "Untuk apa dia meminta maaf? Darah keluarga Dahdouh dan setiap warga Palestina ada di tangan Blinken. Seorang tokoh bodoh yang tidak pantas menerima apa pun selain rasa jijik dan malu atas perannya dalam genosida warga Palestina".
Seorang komentator bernama Shami mengomentari klip video pernyataan Blinken, "Orang ini berbohong sambil menatap mata kita. Hukum internasional, kemanusiaan, kebebasan berekspresi, ini semua adalah slogan-slogan bohong yang dinyanyikan oleh Barat, tapi apa yang kita lihat saat ini di Gaza memperlihatkan dan menunjukkan betapa kotornya mereka". Yang lain berkata: "Bagaimana bisa seorang penjahat menyesal ketika dia mendukung pembunuhan? Cukuplah Allah bagi kita dan -Dia lah yang paling baik dalam mengatur segala urusan.
Yang ketiga menulis, "Mereka membunuh orang yang meninggal dan berjalan di pemakamannya."
Netizen menganggap Blinken sebagai "aktor menjijikkan" dan "Blinken si penjagal." Seorang aktivis berkata: "Orang ini akan masuk neraka."
Mayoritas netizen sepakat bahwa pernyataan Blinken adalah "puncak kemunafikan" dan contoh air mata buaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H