Dalam dunia pendidikan, baik ditingkat sekolah menengah atas maupun perguruan tinggi, penggunaan smartphone juga banyak diminati oleh siswa, mahasiswa, guru, serta dosen dalam dalam kebutuhan informasi. Tetapi, penggunaan tersebut kurang maksimal karena di dalam smartphone terdapat aplikasi dan software yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar, dan tidak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar secara maksimal. Minovic (2012:893) menyatakan bahwa siswa saat ini telah tumbuh dengan menggunakan perangkat seperti komputer, ponsel, dan video untuk hampir setiap kegiatan dari kegiatan belajar, bekerja, atau sebatas hiburan.
Pernyataan tersebut menguatkan bahwa perkembangan smartphone saat ini tidak hanya sebatas alat komunikasi, namun saat ini smartphone banyak digunakan dalam segala aktifitas salah satunya yaitu sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran sangatlah penting dibutuhkan oleh siswa untuk membantu proses belajar karena media pembelajaran adalah semua yang membantu guru dalam proses belajar mengajar serta alat pengantar pesan pada siswa dari sumber-sumber belajar. Seperti halnya yang disampaikan oleh Munadi (2010:7) bahwa "segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif".
Tanpa adanya sarana ataupun alat bantu (media) membuat tidak maksimalnya proses komunikasi dalam pembelajaran, karena kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari proses komunikasi, maka diperlukan alat perantara yang disampaikan oleh guru pada siswa. Penggunaan mediasebaiknya menjadi bagian yang perlu diperhatikan lebih dalam kegiatan belajar mengajar.
Peran guru dalam pembaruan dan pengadaan media pembelajaran sangatlah penting karena guru berperan penting dalam proses pembelajaran di kelas. Maka dari itu seorang guru dituntut untuk mengolah kemampuannya untuk menggunakan media pembelajaran yang lebih efektif dan efesien sehingga pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Dalam hal ini mutu serta keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari sejauh mana seseorang bias memaksimalkan kemampuannya dalam pengadaan media pembelajaran tersebut. Sama halnya yang disampaikan oleh Miarso (1986:105) bahwa "hal pertama yang dilakukan guru dalam penggunaan media secara efektif adalah mencari, menemukan dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik minat anak, sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalamannya serta karakteristik khusus yang ada pada kelompok belajarnya".
Pada era industri 4.0 ini, media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan sekolah maupun perguruan tinggi dituntut untuk bisa bersaing serta menyesuaikan dengan kebutuhan belajar serta capaian yang ada di dalam dunia pendidikan saat ini, agar bisa bertransformasi menyesuaikan kemajuan teknologi dan informasi yang ada. Sama halnya yang disampaikan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) yang memiliki pendapat bahwa Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Jika dalam pendidikan di Indonesia bisa melakukan hal tersebut, kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan sekolah maupun di perguruan tinggi akan mencapai tingkat keberhasilan belajar yang maksimal.
Salah satu materi pembelajaran yang bisa dimaksimalkan proses pembelajarannya, yaitu pembelajaran "gitar", banyak sekolah-sekolah musik maupun perguruan tinggi swasta (seni) yang masih sulit untuk beranjak bertransformasi menyesuaikan proses pembelajaran di era yang serba teknologi ini. Seperti halnya yang dinyatakan oleh Rustaman (2001:461) bahwa "proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi dan komunikasi timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan, proses pembelajaran guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal".
Dalam mengoptimalkan proses pembelajaran instrumen "gitar" digunakan media pendukung belajar dari aplikasi smartphone andorid, yaitu Real Guitar. Dimana di dalam aplikasi Real Guitar ini terdapat Tools yang berisi chord library, Recording dan kemudian juga ada Tuner (pengatur suara senar). Dengan adanya beberapa fitur dalam aplikasi smartphone andorid ini, penulis yakin akan banyak membantu siswa dalam pembelajaran instrumen gitar.