Lihat ke Halaman Asli

Kevin RayhanPrialdino

Mahasiswa UNNES

Mahasiswa KKN UNNES Giat 3 Desa Tempursari Berikan Pelatihan Batik Shibori di SDN 2 Tempursari, Wonosobo

Diperbarui: 23 November 2022   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tim KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat Angkatan 3 Kelompok Desa Tempursari, Kab. Wonosobo meningkatkan kreativitas siswa melalui kain shibori dengan memberikan para siswa-siswi pelatihan di SDN 2 Tempursari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh murid kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah 60 murid, serta pendampingan dari bapak dan ibu guru.

Tentunya program pelatihan batik shibori ini tidak bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya antusias dan peran dari bapak ibu guru SDN 2 Tempursari. Kepala Sekolah SDN 2 Tempursari saat dimintai izin untuk diselenggarakannya acara ini, beliau sangat antusias dan merespon baik kegiatan ini.

"Kami memberikan ilmu keterampilan baru untuk siswa SD khususnya kelas 4,5, dan 6, hal ini diharapkan bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi siswa dan menambah wawasan baru mengenai teknik pewarnaan kain" kata Nanda, Penanggung Jawab Program Pelatihan Batik Shibori KKN UNNES Giat 3 di Desa Tempursari, Kabupaten Wonosobo. (Rabu 23 November 2022).

Kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi dua tahap, tahap yang pertama yaitu pemaparan materi secara teori, mahasiswa yang memaparkan materi menjelaskan semua teknik yang digunakan untuk membuat batik shibori melalui Power Point yang ditampilkan melalui proyektor. Sedangkan pada tahap kedua, para murid melakukan praktek untuk membuat batik shibori. Pada praktek ini, teknik yang diaplikasikan yaitu Teknik Itajime dan Kanoko Shibori. Dikarenakan teknik ini merupakan teknik yang sederhana karena hanya membutuhkan beberapa utas benang atau karet untuk mengikat bagian kain yang diinginkan, tanpa perlu menyeragamkan bentuk dan kekuatan ikatannya.

Pemaparan materi Kain Batik Shibori (Dokpri)

Hasil Praktek Pembuatan Kain Batik Shibori (Dokpri)

Hasil Praktek Pembuatan Kain Batik Shibori (Dokpri)

Pada kegiatan ini, 60 murid dibagi menjadi 20 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 3 murid. Langkah pertama dalam membuat batik shibori yaitu melipat kain, lipatan yang berbeda akan menghasilkan motif kain yang berbeda, setelah dilipat kemudian kain diikat dengan karet gelang mentah. Pada pelatihan ini yang digunakan adalah kain mori. Setelah masing-masing kelompok sudah siap dengan kain lipatan yang sudah diikat, maka langkah selanjutnya memasuki tahap pewarnaan, pewarna yang digunakan yaitu pewarna remasol. Ditahap ini, pertama kain dicelupkan cairan waterglass guna mengunci warna, selanjutnya kain dicelupkan ke cairan pewarna sesuai selera. Setelah pewarnaan, masuk kedalam tahap pengeringan. Setelah kain diwarnai, maka didiamkan selama 10 menit lalu dijemur ditempat yang tidak terlalu panas hingga kain mengering dan Kain Batik Shibori sudah jadi dengan corak yang beragam.

"Kegiatan pelatihan ini diberikan untuk meningkatkan pengalaman berkesenian pada murid. Selain itu secara psikologis siswa pelatihan ini dapat memberikan manfaat terhadap tingkat apresiasi seni di masyarakat." Ujar Zain, Ketua KKN UNNES Giat 3 di Desa Tempursari, Kabupaten Wonosobo. (Rabu 23 November 2022).

 Harapannya kegiatan ini menjadi gerbang pembuka untuk para generasi muda dalam meningkatkan kreativitas. Lebih bagus lagi dalam beberapa tahun kedepan Kain Batik Shibori dapat dikembangkan sebagai kreasi yang lebih inovatif sehingga dapat dijadikan sebagai ladang usaha di Desa Tempursari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

Rekapan kegiatan KKN Unnes Giat 3 Desa Tempursari bisa diakses melalui Instagram @unnesgiat3_tempursari. (Kevin Rayhan, 2022).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline