Lihat ke Halaman Asli

Postingan "Mengeluh" versus Tulisan "Jangan Mengeluh".

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Itu, postingan kompasianers kemarin (saya lupa siapa, hehe...)

Saya sempat meninggalkan komen disana, saya bilang, bersyukur adalah salah satu cara (atau mungkin satu-satunya ya?) agar kita dapat mensyukuri apapun yang ada pada kita.

Tapi toh disitu dikatakan bahwa sifat dasar manusia adalah suka berkeluh-kesah. Maka tidak mungkin kita bisa menghilangkan sama sekali sifat keluh-kesah ini. Bahkan, kalau tidak ada keluh-kesah, mungkin, kita tak ada dorongan untuk berdoa. Lalu bagaimana seharusnya?

Seorang teman mengatakan, kalau kita suatu waktu ditimpa musibah dan kita "harus" berkeluh-kesah, berkeluh-kesahlah secara wajar. Tapi dengan catatan, jika kemudian kita tahu apa hikmah dibalik musibah itu tadi, maka kita harus fair terhadap tuhan. Kita harus cabut keluh-kesah kita sebelumnya dan kita ganti dengan terima-kasih (baca: syukur) yang teramat banyak, karena kita sudah salah sangka terhadap tuhan.

So, anda siap berkeluh-kesah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline