Lihat ke Halaman Asli

Revitalisasi Teluk Benoa: Pengembangan Wisata Pulau Bali

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagaimana bidang produksi lainnya, bidang pariwisata perlu selalu melakukan pengembangan. Tak terkecuali bagi daerah dimana potensi wisatanya sudah terhitung unggul. Dalam satu bulan ini, beberapa media menampilkan artikel mengenai pengembangan pariwisata di beberapa daerah di Asia.

Pada artikel di kompas.com pada pertengahan Desember lalu menerangkan bahwa Jepang merasa khawatir akan industry pariwisatanya. Jepang mengundang beberapa pakar internasional untuk belajar mengenai berbagai hal dalam pengembangan pariwisata. Selain itu, Jepang juga merasa sector MICE di Negara itu masih perlu dikembangkan. Padahal pada tahun 2013 Tokyo berada di urutan ketujuh dari semua kota di Asia Pasifik yang paling sering mengadakan pertemuan internasional. Pada periode yang sama Bali menempati urutan kesebelas.

Changi, bandara Singapura yang sudah diakui sebagai salah satu bandara terkemuka dunia pun terus melakukan inovasi. Kompas.com pada pertengahan Desember lalu menjelaskan bahwa Changi pun merasa perlu melakukan pembaharuan dengan membangun megaproyek Jewel, sebuah megastruktur setinggi 10 lantai dengan 5 lantai di bawah tanah dan 5 lantai di atas tanah. Didalamnya terdapat hutan terasering, air terjun dalam ruangan, berbagai taman, pusat hiburan, serta toko. Megaproyek ini ditujukan untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk menyambangi Changi, terutama wisatawan Indonesia.

Sementara itu, daerah wisata lain yang belum terkenal pun terus mengejar dengan menambah destinasi wisatanya. Johor, kota di Malaysia yang paling dekat dengan Singapura ini juga bergerak untuk menjadi tujuan wisata di Asia. Setelah tahun 2012 membuat Legoland, Johor membuat lokasi wisata belanja kelas internasioal yaitu Johor Premium Outlets (JPO). Merk-merk terkenal yang berada di pusat belanja ini antara lain Armani, Aigner, Burberry, Braun Buffel, Polo, Guess, Hugo, Sacoor, Versace, Victoria's Secret dan masih banyak lagi. Mall ini merupakan bangunan dua lantai yang melebar ke samping dan ditata dengan asri dan santai. Lokasi ini juga dilengkapi dengan restoran dan taman bermain untuk anak.

Melihat usaha inovasi yang dilakukan daerah-daerah lain, Bali sudah seharusnya mempertimbangkan untuk melakukan inovasi destinasi wisata. Dan pada kenyataannya, pariwisata Bali saat ini mengalami penurunan. Length of stay serta spending power wisatawan yang mengunjungi Bali menurun. Sementara itu sudah 20 tahun tidak ada inovasi pariwisata di pulau Bali. Selama ini Bali sudah dikenal sebagai destinasi untuk wisata alam dan budaya. Ga ada tandingannya deh kalau ingin mencari wisata alam, dari hijaunya gunung hingga birunya lautan dapat dinikmati di Pulau Dewata ini. Berbagai sisi adat budaya Bali yang hanya ada satu di dunia pun dapat dinikmati. Perlu ada destinasi wisata inovatif yang dapat menawarkan hal berbeda dari yang sudah ada selama ini.

Revitalisasi Teluk Benoa menjadi harapan baru sebagai destinasi wisata inovatif berkelas internasional. Sebuah kota diatas air akan menawarkan sensasi berbeda bagi wisatawan yang berkunjung. Dengan menggabungkan inovasi teknologi green development dan adat budaya Bali akan menjadikan Teluk Benoa sebagai destinasi terbaik di Asia.

Di Teluk Benoa ini akan dibangun resort internasional (eco resort) semacam Palm Jumeirah di Dubai. Pusat eksibisi berkelas internasional yang mampu mengadakan pertunjukan seni internasional, semacam Sidney Opera House, juga akan dibangun di sini. Botanical garden sebagai penyeimbang ekosistem juga menjadi salah satu prioritas pembangunan di area ini. Tempat ini akan menjadi ikon baru bagi pariwisata Bali dan menjadi alternatif tambahan bagi tujuan wisata Bali.

Salah satu keunggulan pada proyek Revitalisasi Teluk Benoa ini adalah konsep green development yang diusungnya. Sedimentasi yang sudah parah terjadi di Teluk Benoa akan dibersihkan sehingga hewan laut dapat hidup lagi di dasarnya. Aliran sungai yang bermuara di Teluk ini akan lancar kembali. Hutan mangrove yang mengelilingi teluk ini juga akan lebih mudah tumbuh setelah sedimentasi dibersihkan. Dengan begitu abrasi yang selama ini menerjang Bali akan berkurang.

Dengan dilaksanakannya Revitalisasi Teluk Benoa, usaha milik masyarakat teluk dan tanjung Benoa dapat meningkat antara US$1.000 – US$5.000 per tahun. Proyek ini juga akan menyerap sedikitnya 200.000 tenaga kerja. Akan ada penambahan sekitar 1-2 juta turis mancanegara yang berkunjung ke Bali. Secara langsung Revitalisasi Teluk Benoa akan membawa dampak peningkatan perekonomian Bali dan menaikkan kelas serta kualitas wisata Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline