Lihat ke Halaman Asli

Telusuri Rekam Jejak Penerbit Sebelum Menerbitkan Buku

Diperbarui: 17 Oktober 2023   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harits Setyawan, Koordinator Permohonan ISBN dan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR) ITERA Press. Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Hari ini, Senin 09 Oktober 2023, ITERA Press genap berusia 3 tahun. Di usianya yang masih sangat muda, penerbit ini sudah mampu bersaing dengan penerbit-penerbit nasional terkemuka di Indonesia. Terbukti, ITERA Press berhasil menjadi salah satu penerbit peraih penghargaan pada Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Tahun 2023 yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di bulan September kemarin.

Harits Setyawan dalam Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Tahun 2023. Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Hingga saat ini, ITERA Press telah mengajukan lebih dari 200 buku ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 170 buku telah memperoleh ISBN dan sisanya sedang dalam proses review. Dengan angka rata-rata terbitan yang terus naik setiap tahunnya, ITERA Press optimis akan mampu menjadi penerbit penyumbang ISBN terbesar tidak hanya di Kabupaten Lampung Selatan tetapi juga di Provinsi Lampung.

Peran ITERA Press dalam mendukung kemajuan kampus tidak bisa dipandang sebelah mata. ITERA Press memungkinkan civitas akademika Institut Teknologi Sumatera untuk menerbitkan sebanyak apapun buku tanpa biaya. Tidak hanya itu, ITERA Press juga memungkinkan civitas akademika Institut Teknologi Sumatera untuk meningkatkan Sinta Score Overall dengan mudah. Bahkan, penerbit ini juga memungkinkan civitas akademika Institut Teknologi Sumatera untuk meraih berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional.

Harits Setyawan berhasil meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional di bidang penerbitan buku. Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Sangat disayangkan, masih banyak penulis yang mengirim buku-buku mereka ke penerbit yang tidak bereputasi, mahal, dan bahkan tidak terdaftar sebagai anggota IKAPI/ APPTI. Padahal di era yang sudah serba modern seperti sekarang ini, rekam jejak penerbit dapat dengan mudah ditelusuri oleh siapapun. Hal itu tentu saja dapat berdampak buruk pada citra buku dan penulis itu sendiri di mata masyarakat.

“Menerbitkan buku boleh di penerbit manapun. Meskipun demikian, pilih penerbit yang bereputasi demi citra penulis, buku, dan kampus”, terang Harits Setyawan. “Apabila penerbit belum cukup dikenal, selain mengecek laman penerbit, penulis juga sebaiknya mengecek nama penerbit di laman Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan IKAPI/ APPTI untuk melihat track record penerbit tersebut”, pungkasnya.

This article was re-posted from: https://press.itera.ac.id/catatan-3-tahun-perjalanan-itera-press/

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline