Lihat ke Halaman Asli

Wage Rudlof Gunarto

Penyuka tempe

Tiga Belas

Diperbarui: 22 Oktober 2022   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

21 hari sudah ,tragedi yang tak nampak bagi para pemengku jabatan,buta tuli,muka badak,malu sudah ternyahkan.

Di caci,di hinapun belum mampu tumbang,bak alang-alang di tandusnya tanah yang gersang,tak silau di tanah yang lainya masih menganga duka nestapa.

Tertawa riang,raut wajah bangga akan 134 nyawa melayang,tak membuat moral serta urat malu menggelepar.

Masih 3 yang berjuang bertahan,agar tak menambah luka tragedi pintu 13 bertambah,keluh lolongan tak kunjung datang sebagai hiburan.

Hanyalah angka,hanyalah lu siapa,pemain ke 12 ini selalu terpinggirkan,hanya jadi alat pundi2 harta pemberi aturan.

Berani malu HEBAT.

Tidak ada satupun nyawa yang sepadan dengan sepak bola.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline