Lihat ke Halaman Asli

Cerita

Diperbarui: 30 Mei 2021   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Ilustrasi (sumber: Epicself.com)

Kau sibuk menghakimi soal rasa yang tersirat.
Mengilhami, yakinlah tak ada yang terlambat.

Titik tempuh meniggalkan realitas, bahwa kita hanya sebatas fatamorgana belaka.
Omong kosong, kaulah sang pengatur duka.

Ilusi, mungkin itu kata yang tepat disaat semua cerita hanya meninggalkan berita, derita, dan balita.

Pemain rima? Secuil kalimat pun tak senandung dengan ritme yang ada.

Hidup memang memliki skenario yang dirancang oleh sang maha cinta. Bahkan orbit satelit yang berotasi pun diatur olehnya. Wajar, jika ini sudah ada pada alurnya.

Matilah, aku benci pemain rasa.

TS, 30 mei 2021.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline