Lihat ke Halaman Asli

Pelajaran Keberanian dari Haji S

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Gara2 ribut surat kaleng di Kompasiana,  jadi alpa menulis deh. Padahal tempo hari sudah mulai lancar. Bahkan sudah pernah 2x dalam sehari. Sekarang mulai menulis lagi jadi berat. Ibarat puasa, sekali terputus memulainya lagi jadi lebih berat ya. Akhirnya saya memutuskan untuk take a break dari konflik2 dan memutuskan untuk mulai menulis lagi.

Tokoh pak Haji S ini, sudah pernah aku singgung di posting beberapa waktu yang lalu. Jika ada satu orang yg memiliki keberanian luar biasa di bidang entrepreneurship, maka pak Haji ini adalah nominasi unggulanku. Unggulan lainnya adalah bapakku. Keduanya setingkat keberaniannya. Bedanya akan kita bahas lain kali. Kita fokus saja pada pak Haji S ini dulu.

Keberanian adalah salah satu ciri paling penting dari seorang entrepreneur. Keberanian juga bersifat variatif. Ada yang punya sedikit. Ada yang punya extra banyak. Beliau ini extra-nya luar biasa. Bagaimana luar biasanya?

1. Beliau memulai usaha bermodal nol. Tidak sampai 100rb jaman dulu, boleh kita anggap nol saja ya. Memulai berbisnis dari pertanian (tanam padi) dan supply pupuk ke petani. Lalu nekat menggadaikan sertifikat tanah ortu ke bank utk membiayai expansi usaha pupuknya. Beliau butuh modal utk merebut posisi vendor utama di sebuah pabrik pupuk. Berhasil.

2. Karena punya supply pupuk yg kuat, beliau masuk bisnis tebu. Dia sewa dan beli tanah sebanyak2nya. Berhasil. Setiap panen tebu, dia menikmati hasil hingga ratusan juta. Ini masih kecil.

3. Untuk mendukung usaha pupuknya, dia mendirikan peternakan ayam. Tidak tanggung2. Empat ratus ribu ekor sekaligus bersistem closed house (yg tahu, pasti tahu biayanya berapa milyar sistem seperti ini). Ini sudah mulai besar. Darimana modalnya? terus terang, sifatnya black. Mainin agunan di bank.

4. Eh peternakan ayamnya gagal. Duitnya dibawa kabur akuntan-nya. Hilang 8M sekaligus. Roboh deh peternakan ayamnya. Padahal dia baru membangun RPA besar (rumah potong ayam).

5. Tidak sampai kolaps. Beliau kebetulan sudah mendirikan pabrik pupuk sendiri. Dijualnya utk menutupi kerugian. Pabrik yang dibangun dgn biaya 12 M, berhasil dilepas 24M. Tertutuplah kerugian. Sisanya dia pakai spekulasi beli tanah, hasil informasi dari dalam (ini dirty trick ya, tidak boleh ditiru, tapi kita ikuti saja ceritanya dulu). Dalam waktu beberapa bulan saja, hasilnya menjadi lipat dua. Alias beberapa puluh milyar.

6. Sekarang beliau masuk ke bisnis pupuk lagi. Jadi lihat ya, pada langkah ke 3 dia harus lepas bisnisnya. Pada langkah ke 6 dia berhasil masuk bisnis yg sama dengan modal jauh lebih besar.

Banyak pelajaran keberanian disitu. Adakalanya kita harus melepas bisnis utama, utk kemudian masuk lagi dengan persiapan yg lebih baik. Juga keberanian menggunakan sertifikat ortu sebagai jaminan. Kadang2 kita perlu mundur dulu untuk maju.

Pak Haji S tsb pernah bercerita, beban yg dia tanggung sungguh berat sekali. Pernah dalam sebulan bunga kredit yg harus dibayar hampir 500jt sendiri. Sebulan itu. Sampai seringkali jantungnya berdetak kencang sekali tanpa sebab. Tidurpun sampai perlu minum pil tidur beberapa butir sekaligus setiap hari. Stress berat ya. Saya pribadi tidak akan sanggup hehehe...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline