Lihat ke Halaman Asli

Keseharianku

Diperbarui: 29 April 2021   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kian hari kian menanti dirimu yang begitu berarti, di siang hari yang datang dari pagi ku duduk depan televisi melihat berita yang terus merambah dan kian menambah seperti benalu yang singgah di pohon randu. Bangun pagi dari tidurku cukup untuk melihat dunia yang sudah kian lama juga ya dirasakan sampai pandemi COVID-19 ini membuatku terkekang tidak seperti sebelum pandemi yang terang tanpa kekangan. Belakangan ini hidupku berbeda dari sebelum pandemi yang selalu teratur dan juga terukur dengan matang. Banyak manusia yang mengalami hal sama denganku tetapi walaupun seperti itu kita menjadi manusia tidak boleh malas dan patah semangat, ini adalah cobaan dari tuhan yang dimana kita harus saling menguatkan tanpa ada rasa melepaskan. Semangat juang masih didada hingga tiada nyawa yang membuatnya hilang selamanya.

Mungkin keseharianku begitu membosankan sekarang tetapi diriku tidak menyerah untuk mencari aktivitas-aktivitas yang sekiranya bermanfaat untuk diriku dan orang lain seperti sekarang ini aku juga sedang menjalankan perkuliahan secara daring (online) dan juga memanfaatkan waktu luang seperti menikuti organisasi untuk mendapatkan relasi. Aku menulis cerita ini di bulan Ramadhan yang penuh keberkahan dimana kita dihadapkan dengan pandemi lagi di Ramadhan ini seperti Ramadhan tahun lalu juga seperti ini. Puasa tahun 2021 ini berbeda rasanya jika dibandingkan dengan sebelum pandemi yang penuh arti dan juga cerita tersendiri sampai membuatku rindu dan ingin kembali. 

Tetap semangat ya semuanya termasuk diriku ini dalam menjalani hari yang terus berkepanjangan dengan pandemi, semoa semuanya cepet selesai dari pandemi dan kita bisa bebas leluasa tanpa adanya larangan dan kekangan peraturan. Teruslah berjuang kawan aku tau kamu bisa menjadi terdepan dan menjadi orang yang bermanfaat untuk sekitar dan dirimu sendiri. Karena segala sesuatu itu kita harus selalu semangat juang agar pencapaian yang sudah kita jadikan acuan masa depan dapat terwujud dengan matang. Aku menulis ini berpesan tidak untuk kalian saja melainkan diriku sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline