Lihat ke Halaman Asli

Yogyakarta Menangis

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah subur penuh dengan hijau
Kini luluh lantah oleh abu
Warna berubah kelabu
Seperti hati kami yang membisu

Tawa, keceriaan, ramah tamah kota kami hilang seketika
oleh rasa takut sang kekuatan alam

Kami bersembunyi dalam kabut misteri
Kami rasa ini hanya sebuah mimpi
bahkan seperti waktu dulu

Kini...
Mimpi itu ternyta kenyataan
dimana kami hanya terdiam membisu

Tolonglah kami...
kami adalah Indonesia
Tolonglah kami...
kami adalah satu

Berikan kami kekuatan
bukan tentang belas kasih semata

Tuhan telah mengingatkan kami
betapa telah lalai selama ini

Namun kami beterima kasih
Tuhan masih memberikan tempat perlindungan

Ini hanya air mata kami
namun kami akan hapus dengan segera
karena kami yakin...
Ini adalah kebangkitan kota kami...
Yogyakarta...

Memory for Yogyakarta
Merapi Meletus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline