Lihat ke Halaman Asli

Prayogo PH

Pelajar seumur hidup

Menelaah, Rakyat Indonesia Mudah Terpengaruh Media Massa

Diperbarui: 27 September 2017   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ww1propaganda.com

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. 

Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi. (Effendy, 2000).

Menurut www.nielsen.com selain Radio, Media Televisi masih menjadi media favorit bagi penduduk Indonesia, adapun juga Internet atau New Media yang sudah memasuki tingkat presentase yang melesat naik. Jika kita melihat dari sisi efisiensi, New Media adalah bentuk media yang paling praktis dan up-to-date yang dalam penggunanya kita dapat membawanya kemanapun dana dimana pun kita ingin meng akses Media Informasi dan konten nya juga sangat lengkap yang terdiri dari Aduio, Video & juga Message (text),

Media Massa memiliki beberapa peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, yaitu :

  • Media Massa dapat memperluas Cakrawala pemikiran.
  • Sifat media massa yang secara meluas dan mampu mencangkup secara menyeluruh dapat memudahkan masyarakat ataupun kelompok untuk mendapat pengetahuan.
  • Media massa memusatkan perhatian.
  • Keadaan media massa yang langsung memberikan informasi kepada penerima pesan membuat pusat perhatian semakin terfokus.
  • Mampu mengangkat aspirasi media massa
  • Media massa sering digunakan dalam memberikan informasi secara utuh namun menyeluruh kepada kelompok-kelompok, oleh sebab itu adanya aspirasi measyarakat yang antusias dalam proses penggunaan.

Begitu banyak manfaat dari Media massa yang dapat kita ambil, media massa yang menyeluruh cakupannya membuatnya disenangi oleh masyaralat, adapun cakupan media massa terkait social, bisnis, edukasi dan juga sebagai media hiburan yang dimana sebagai corong kebudayaan dan perkembangannya.

Karena begitu massive nya media informasi di Indonesia, mungkinkah khalayak menjadi mudah terprovokasi? Karena penggunaan media massa secara luas untuk keperluan komunikasi melahirkan gejala-gejala mass society. Media massa memanipulasi kekuatan besar. Bukti-bukti mengenai manipulasi kekuatan besar dari media massa ditunjukkan oleh beberapa peristiwa bersejerah sebagai berikut :

  • Berhasilnya propaganda Joseph Goebbels pada perang dunia II yang menngakhiri demokrasi dan merombak Jerman menjadi kediktatoran yang dikuasai partai tunggal, Nazi.
  • Pengaruh Madison Avenue atas perilaku konsumen dan dalam pemungutan suara.
  • Terpilihnya Presiden Jokowi dalam Pilpres 2014.
  • Berhasilna Propaganda aksi 212 di Jakarta tahun 2016.

Jika kita telaah dengan menggunakan Teori Jarum Hipodermik (Ilmu Komunikasi), pada dasarnya media massa bersifat 1 tahap (one step flow),yaitu media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audience. Model ini mengasumsikan media massa secara langsung, cepat, dan mempunyai efek yang amat kuat atas mass audience.Teori ini mengansumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan (khalayak) dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori ini mengasumsikan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasif keberadaannya).

Publik sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menolak informasi setelah ditembakkan oleh Media Komunikasi (Media Massa, layaknya memasukkan obat bius melalui jarum suntik. Akan tetapi, Individu memiliki kemampuan  menyeleksi apa saja yang berasal dari luar dan tidak di respons begitu saja. Maka dari itu betapa pentingnya dilakukan Literasi Media.

Referensi : www.nielsen.com , www.ushmm.org , Effendy, Onong. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT.Rosdakarya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline