Lihat ke Halaman Asli

Proyek Bendungan Bener Mulai Beroperasi kembali

Diperbarui: 10 Juli 2022   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bendungan Bener adalah bendungan yang terletak di kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Bendungan Bener direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 100,94 meter kubik, dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 15.069 hektar. 

Selain itu, keberadaan Bendungan Bener diklaim dapat mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik per detik. Bendungan Bener juga disebut dapat menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6 mega watt.

Proyek Bendungan  Bener sempat ramai di media sosial karena sebanyak 23 orang diamankan polisi saat proses pengukuran lahan. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy menjelaskan, puluhan orang itu diamankan oleh anggota Polsek Bener, Kabupaten Purworejo, karena diduga hendak bertindak anarkis. Setelah penyelesaian dari beberapa pihak, akhirnya 23 orang tersebut telah dibebaskan polisi.

Mengenai konflik yang terjadi tersebut sudah diselesaikan, proyek bendungan bener mulai beroprasi lagi. Proyek Bendungan Bener dilanjutkan kembali, kerena ditargetkan pada akhir 2023 sudah diselesaikan sesuai dengan rencana konstruksi proyek Bendungan Bener yang sudah dimulai sejak tahun 2018.

Tak heran bila pada musim hujan di daerah proyek sebagian terdapat yang longsor, karena tanah lembek akibat hujan dan sebagian pohon sudah ditebangi untuk jalur kendaraan proyek tersebut. Jadi sebagian tanah sudah tidak ada yang mengeratnya jika terkena air bisa ikut terbawa/longsor.

Jalur yang dilalui kendaraan proyek tersebut otomatis tanah akan menempel pada roda, padahal kendaraan tersebut keluar masuk melalui jalan Purworejo-Magelang. Jika di musim hujan pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati di sekitaran area proyek, karena jalan yang licin akibat tanah bercampur dengan air menutupi sebagian aspal jalan yang dilalui. 

Sedangkan di musim kemarau biasanya dijalan tersebut sangatlah berdebu karena tanah yang terbawa oleh roda kendaraan proyek kering. Pengendara juga harus hati-hati karena bisa jadi pandangan terganggu oleh debu tersebut.    

Di daerah sekitaran suatu proyek memanglah wajar jika terjadi seperti itu. Namun, hal tersebut memengaruhi beberapa hal. Salah satu contohnya pengendara yang melintas harus hati-hati, karena banyak kendaraan proyek yang keluar masuk dan mungkin akses jalan yang kurang luas kendaraan proyek ataupun pengedara yang lewat harus bergantian.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline