Lihat ke Halaman Asli

Terpuruk Jika ZH dan SB Pimpin PAN

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1424681852977469605

[caption id="attachment_398858" align="aligncenter" width="465" caption="http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/02/20/nk2ox2-dukungan-soetrisno-bachir-perkuat-peluang-zulkifli-hasan"][/caption]

Munculnya mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir sebagai pendukung Zulkifli Hasan dalam pemilihan Ketua Umum PAN periode 2015-2020, ditanggapi negatif oleh pengamat politik Indonesia. SB secara terang-terangan mengungkapkan dirinya siap mendukung penuh ZH untuk meraih kursi kepemimpinan PAN yang saat ini masih diketuai oleh Hatta Rajasa. Bahkan SB mengungkapkan dirinya siap menggantikan Ketua Majelis Pertimbangan (MPP), Amien Rais untuk hengkang dari jabatannya saat ini.

Padahal sudah kita ketahui bersama, sejarah kelam PAN justru pada era SB, namun kali ini ZH sepertinya akan mengulang kembali duet bersama SB untuk mengobrak-abrik tatanan PAN yang telah dilakukan pada era Hatta Rajasa. Anehnya lagi ZH sangat antusias sekali bahwa dengan keberadaan SB dikubunya akan memenangkan pemilihan Ketua Umum PAN nanti.

Jika keberadaan SB di kubu ZH tersebut nantinya akan mengulangi keterpurukan partai berlambang matahari, dapat dipastikan PAN akan menjadi sebuah partai yang minim suara dalam pemilu 2019 nanti. Bahkan dapat dikatakan sejarah kelam keterpurukan PAN dimata rakyat Indonesia, hanya menjadi cibiran semata bahwa pemimpin PAN memang tidak mampu memberikan yang terbaik untuk partainya.

Oleh sebab itulah kedua sosok tersebut memang dapat dikatakan tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Belum lagi ZH dimana kita ketahui bersama dirinya tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, bahkan dikabarkan berbagai kasus yang dideranya sampai saat ini belum terselesaikan, mulai dari kasus suap hutan di Riau hingga kasus suap Hutan di Bogor.

Kiranya PAN harus dapat memilah siapakah pemimpin yang benar-benar mampu mengedepankan amanahnya untuk partai, bukan sekedar cari sensasi untuk menghancurkan partai tersebut. Jangan jadikan partai ini menjadi partai minim suara, karena kita yakini bersama bahwa partai ini adalah sebuah partai yang besar yang mampu memberikan arti bagi Indonesia kelak.

Jangan memilih sosok yang minim memperjuangkan partainya menjadi besar, warga PAN harus loyal memilih sosok yang relevan yang mampu memberikan yang terbaik untuk partainya. Dan kita harus meyakini bersaama bahwa warga PAN pastinya dapat menilai sosok yang memang benar-benar mampu meraih kejayaan, bukan semata-mata memilih sosok yang minim jiwa kepemimpinan, semoga para kader PAN dapat menilai itu semua dengan cermat dan baik...SEMOGA...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline