Presiden terpilih AS, Donald Trump menyatakan memilih Letkol Tulsi Gabbard sebagai calon Direktur Intelijen Nasional pada era pemerintahannya 2025-2029.
Kini muncul pelbagai tanggapan sinis, karena Gabbard dinilai terlalu junior untuk memimpin kantor intelijen nasional. Ini jabatan mati hidupnya AS, kira-kira itu cara berpikir yang kontra.
Besarnya Kewenangan DNI
Director of National Intelligence adalah pejabat senior pemerintah AS di kabinet, oleh UU Reformasi Intelijen dan Pencegahan Terorisme 2004 menjabat sebagai kepala eksekutif Komunitas Intelijen AS (IC), bertugas mengarahkan dan mengawasi Program Intelijen Nasional. Ke-18 badan intelijen komuniti AS, termasuk CIA, Defense Intelligence Agency (DIA), dan NSA wajib melapor langsung ke DNI.
DNI bertugas memberikan laporan/brief tiap hari kepada Presiden, disamping itu memberi nasihat selain ke presiden, Dewan Keamanan Nasional, dan Dewan Keamanan Dalam Negeri mengenai masalah intelijen.
Demikian luas dan berat tugas sang direktur, dinilai merupakan tulang punggung Presiden AS dalam pengambilan keputusan.
Haines dan Gabbard, Wanita Hebat AS
Pada era Presiden Joe Biden, sejak Januari 2021, DNI dijabat oleh Avril Danica Haines (lahir 29/8/1969), pengacara, pernah menjabat sebagai Wakil Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih pada pemerintahan Barack Obama.
Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Badan Intelijen Pusat, menjadikannya wanita pertama yang memegang jabatan tersebut. Sejak Februari 2021 Haines menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional AS, dia yang akan digantikan eh Tulsi Gabbard.