Pada tanggal 22 Oktober 2022, satu hari setelah penulis berulang tahun ke-75, Kompasiana genap berusia 14 tahun. Penulis sebagai adviser Admin (Pepih Nugraha) saat itu (2008), kemudian ditasbihkan menjadi Bapak Publik Kompasiana.
Dari hasil menulis di kompasiana selama 14 tahun, penulis telah menerbitkan 3 buku murni tulisan pribadi dan satu buku kolaborasi dengan dua ilmuwan.
Walau kini tidak terlalu aktif, tetap kadang menulis di blog bersejarah ini. Dari analisis tulisan, dalam beberapa tahun penulis sempat menjadi narasumber (pengamat intelijen) di Kompas TV tentang masalah terorisme dan keamanan --di samping beberapa TV nasional lainnya.
Dalam perkembangan situasi dan kondisi global sembilan komponen intelijen strategis, serta pengaruh kemajuan teknologi, globalisasi, dunia kini terasa semakin menyempit.
Pengaruh beberapa komponen intelstrat di antaranya politik, ekonomi, sosial, budaya, militer pertahanan suatu wilayah dengan sarana media sosial mampu memengaruhi negara- negara di wilayah lain.
Bahkan kini terasa media sosial telah memengaruhi karakter masyarakat yang larut akibat kurang terdidik bahkan gagal faham. Medsos telah menjadi kekuatan tak terkirakan, mampu menjadi sarana 'contitioning'.
Bahkan di Indonesia terbukti medsos mampu melumpuhkan superior aparat kepolisian yang sebelumnya sangat dominan.
Nah, di sinilah dibutuhkan peran dari media arus utama serta website ternama untuk berperan ikut aktif mencerdaskan bangsa, serta mampu mendudukan persoalan, dalam koridornya.
Medsos sangat baik bila aktif sebagai sarana penyeimbang/kontrol kekuatan pemerintah, selama terkendali dan tidak tersusupi anasir yang kurang baik bahkan berniat memecah belah.