Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Kunjungi 3 Negara Asia Timur, Jokowi Berupaya Jadikan Indonesia "Center of Gravity"

Diperbarui: 31 Juli 2022   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi bersiap menaiki pesawat dari Beijing menuju Tokyo, Selasa (26/7/2022).(Dokumentasi/Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi dalam posisinya sebagai Presidensi G20 mengambil langkah diplomatis bernilai strategis tak terduga yang mampu menuai pujian, walaupun juga tidak terlepas dari kritikan. Usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, Minggu (26/6/2022).

Jokowi kemudian mengunjungi Ukraina dan Rusia dengan mengangkat isu perdamaian di Ukraina serta upaya untuk mengatasi krisis pangan dan energi global.

Langkah diplomasi strategis kemudian diambil khusus di kawasan Asia Pasifik, dimana pada akhir Juli presiden beserta rombongan mengunjungi tiga Negara Asia Timur, RRT, Jepang dan Korea Selatan. 

Pertemuan Presiden Jokowi dengan ketiga Kepala Negara tersebut jelas membawa hasil setelah dibahasnya sejumlah isu, mulai dari global hingga kerja sama di sejumlah bidang mulai dari perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur, perikanan hingga isu kawasan dan dunia. 

Bagian yang menarik dari isu regional kawasan, pada waktu yang bersamaan Indonesia (TNI) sedang mempersiapkan sebuah latihan berskala besar dengan Amerika Serikat serta beberapa negara lain di wilayah Indonesia dengan sandi Super Garuda Shield.

Resume Kunjungan Presiden Jokowi ke Tiga Negara

Dalam kunjngan ke tiga negara Asia Timur tersebut, Presiden Jokowi tidak hanya membawa misi kepentingan Indonesia, tetapi juga sebagai Presidensi G20 dan Ketua ASEAN 2023.

Dalam kunjungan ke China (RRT), Presiden Jokowi pada hari Selasa (26/7/2022) mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping dilakukan di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing. 

Dari pertemuan kedua mitra strategis komprehensif ini lahir kerja sama baru seperti perpanjangan nota kesepahaman mengenai Global Maritime Fulcrum - Belt and Road Initiative (GMF-BRI) 2022-2026, MOU KS Genetika & Genomika, MOU Pembangunan Hijau, Perikanan, serta Pertanian. 

China juga akan kembali membuka akses pasar untuk minyak sawit, produk perikanan, produk pertanian. Selain itu, memberikan investasi pada bidang industri hijau, kendaraan listrik dan baterainya, infrastruktur, digital, serta logistik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline