Ada yang menarik dari formula E Jakarta 2022 yang berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Sabtu (4/6/2022).
Acara dapat dikatakan sukses besar. Beredar foto berbau politik. Mbak Puan putri bu Mega PDIP, duduk di antara Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Anies Baswedan, dan yang menarik berselfie duaan dengan Gunernur DKI itu
Membacanya dari hasil foto dan realita politik, kondisi dunia perpolitikan menuju 2024 masih cair, Anies mulai dilirik Parpol PDIP? Selain itu sudah terbentuk KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), antara Golkar, PPP dan PKB(?).
Dari sejarah pilpres sejak 2004, penulis mengamati, ukuran popularitas dan elektabilitas survei adalah kunci dalam realita politik.
Sebuah parpol dan sosok capres yang populer dan elektabilitasnya tinggi berpeluang menang. Sebagai contoh, hasil survei Indikator Politik Indonesia Pada 14-19 April 2022 hasil surveinya yg semi terbuka pilihan kepada capres simulasi 19 nama.
Berikut hasilnya, elektabilitas nama 10 besar sebagai capres 2024:
- Ganjar Pranowo: 26,7%
- Prabowo Subianto: 23,9%
- Anies Baswedan: 19,4%
- Ridwan Kamil: 3,5%
- Agus Harimurti Yudhoyono: 3,2%
- Sandiaga Salahuddin Uno: 2,4%
- Erick Thohir: 2,4%
- Khofifah Indar Parawansa: 1,9%
- Tri Rismaharini: 1,3%
- Puan Maharani: 1,1%
Realita Politik
Membangun elektabilitas harus dimulai dari popularitas, membutuhkan waktu lama antara 3-4 tahun, tidak bisa ujuk-ujuk.
Hingga saat ini yg paling valid (kuat) sebagai capres adakah Ganjar, Prabowo dan Anies. Ganjar paling tidak punya sarang PDIP, Prabowo kuat sebagai God Father Gerindra, Anies tidak punya parpol, lebih dilirik parpol Islam, walau bisa didukung parpol nasionalis lain.
Jadi dari foto current affairs , terlihat Putri mahkota parpol moncong putih nyelfi (tertarik) ke Gubernur Anies, tidak foto bertiga presiden.