Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pimpinan Intelijen di Indonesia Sebaiknya Non-partisan

Diperbarui: 31 Januari 2022   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dokumen rahasia. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

CIA adalah badan intelijen Amerika paling terkenal di seantero jagat, bertugas melaksanakan operasi intel di luar negeri. 

Sejak pemerintahan Presiden Joe Biden, William Burns dipilih sebagai Direktur CIA. Burns menggantikan posisi Gina Haspel, wanita karier pertama di bidang intelijen yang menjadi Direktur CIA menggantikan direktur sebelumnya, Mike Pompeo. 

CIA adalah salah satu diantara 17 organisasi intelijen di AS yang secara hukum dikontrol oleh Direktur Nasional Intelijen, yang dipimpin oleh seorang wanita, Avril Haines. 

Pencalonan direktur CIA adalah pilihan profil tinggi bagi Biden, di mana pesaing Burns adalah David Cohen, mantan Wakil Direktur CIA (2015 - 2017). William Joseph Burns lahir pada 4 April 1956 (65), di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat, pendidikan, Universitas Oxford, St John's College, Universitas La Salle. 

Ia adalah seorang diplomat Amerika, yang saat dipilih masih menjabat sebagai presiden Carnegie Endowment for International Peace sejak 2014. 

Burns pernah menjabat sebagai Dubes di Rusia dan Yordania, terakhir menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (2011--2014), dan pensiun setelah berkarir sebagai diplomat selama 33 tahun. 

Presiden Biden menegaskan bahwa prioritas utama Burns adalah memastikan pengumpulan bahan keterangan dan analisis intelijen yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik setelah muncul kritikan keras Presiden Trump terhadap badan-badan intelijen AS. 

Biden menegaskan hal serupa kepada penasihat keamanan nasional dan badan intelijen lainnya tentang posisi intelijen yang profesional menghindari kepentingan politik. 

Presiden Biden menegaskan kepada Burns saat pemilihan itu, hari Senin (11/1/2021) dan menyatakan "Shares my profound belief that intelligence must be apolitical and that the dedicated intelligence professionals serving our nation deserve our gratitude and respect." 

Biden juga menegaskan hal serupa kepada penasihat keamanan nasional dan badan intelijen lainnya tentang posisi intelijen yang profesional menghindari kepentingan politik. Maksudnya agar informasi serta analisis intelijen lebih murni tidak bias katena conflict of interest. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline