Di dalam hidup, manusia akan selalu mendapat ujian dan cobaan dari Allah, yang paling menakutkan apabila manusia mendapat Azab.
Terkait ujian dan cobaan dalam hidupnya, mungkin AHY merasa kesal dan tidak suka, karena selalu dia dianggap anak bawang, politisi karbitan, jam terbang politiknya masih sedikit, berbeda dengan tokoh-tokoh eks parpolnya yang berkiprah di KLB untuk menjatuhkannya.
Selain itu, terlihat banyak komentar yang membandingkan dirinya pensiunan Mayor digeruduk oleh purnawirawan Jenderal Moeldoko yang mantan Panglima TNI.
Para golfer TNI mempunyai istilah, kalau di golf, pangkat Brigjen itu baru PAR, birdie itu Mayjen, Letjen eagle. Nah, kalau Mayor score golf itu over 3 dari PAR. Apakah demikian?
Mari kita lihat siapa AHY sang purnawirawan Mayor ini sebagai sosok mantan militer dan sebagai politisi muda, tetapi posisinya sebagai Ketum parpol sejajar dengan pak Prabowo, Ibu Mega, pak Airlangga dan lain-lainnya.
Sekilas Mengenal AHY
AHY adalah putra sulung dari pasangan mantan Presiden SBY dengan Ibu Kristiani Herawati Almarhumah.
AHY lahir di Bandung, 10 Agustus 1978 ini lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI, Bintang Adi Makayasa.
Dalam pendidikan formal keilmuwan, AHY memiliki tiga gelar akademik yaitu Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura (2006), Master in Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat (2010), serta Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University di Amerika Serikat, dan meraih predikat Summa Cum Laude dengan IPK 4.0 (2015).
Pada tahun 2016, AHY memilih mundur dari kehidupan militer. Ia didaulat oleh empat parpol, Partai Demokrat, PKB, dan PAN menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Sejak itulah, ia aktif berpolitik di Partai Demokrat dan oleh sang ayah diberi tugas sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) untuk pemenangan Pileg 2019, dengan target 5-10 persen.