Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

29 Mei 2020, Jumat Keramat Covid-19?

Diperbarui: 29 Mei 2020   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi covid-19 yang mewabah di seluruh dunia. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Hari Jumat, 29 Mei 2020, bisakah kita sebut sebagai Jumat keramat terkait covid? 

Persoalannya kini tidak ada seorangpun yang mampu membuat prediksi kapan corona virus SARS-CoV-2 (Covid-19) akan berakhir menginfeksi umat manusia. Penulis pernah menyampaikan ramalan Indigo dari India khusus tentang wabah yang melanda dunia.

Ramalan Indigo tentang Wabah

Pada 22 Agustus 2019, di YouTube, ada anak Indigo India, Abighya Anand, 14 tahun yang meramalkan bahwa dunia akan memasuki fase sulit mulai November 2019 hingga April 2020. 

Periode 6 bulan itu akan terlihat penyebaran penyakit global (pandemi) dan meningkatnya ketegangan global. Puncaknya pada 31 Maret 2020 akan ditandai dengan ketegangan puncak antar negara ini, dimana dunia tampak tegang (Catatan penulis : China VS AS).

Namun pada tanggal 29 Mei 2020 terjadi penurunan penyakit global dimana penyebarannya akan lebih mudah ditangani. Ditekankan Anand, "Perlu dicatat bahwa ini adalah perang global. 

Perang antara virus dan kemanusiaan, dan apakah pemerintah yang terlibat dalam kasus ini, hanyalah dugaan Anda." Satu hal yang jelas, ditegaskannya bahwa ini adalah perang.

Tanggal 29 Mei menurutnya pemahaman astrologi, poros akan rusak, dan dengan demikian dari pengaturan posisi planet lebih menguntungkan untuk penyembuhan. Dari titik ini pada kasus wabah, banyak negara akan melaporkan pengurangan penyakit. Adnan juga menyebut bahwa perlambatan ekonomi diprediksinya akan baru berakhir pada November 2021.

Kondisi yang Berlaku

Manusia pada dasarnya akan jenuh, bahkan putus asa bila tertekan tidak boleh keluar rumah, tidak bebas. Kondisi saat ini untuk mengatasi Corona Virus Covid-19 terutama stay at home sudah hampir dua bulan. 

PSBB itu membatasi ruang gerak agar penyebaran dapat dikurangi. Ini berpengaruh kepada penghasilan rakyat, walau pemerintah berusaha mengatasi kesulitan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline