Dr Forster seorang peneliti tentang virus Corona SARS-Cov2 mengatakan kepada MailOnline bahwa dari penemuan tiga tipe (A,B dan C) yang kini menginfeksi di seluruh dunia, ditemukan perkembangan, serta karakteristik masing2 tipe.
Ditemukan bahwa virus tipe A awalnya bermutasi menjadi tipe B di China, tetapi tipe C, 'princes' dari B, berevolusi di luar negara.
Dia mengakui bahwa para ilmuwan tidak mengerti bagaimana tipe B telah 'menyingkirkan' pendahulunya dan menjadi lebih umum di China.
Tipe B ditemukan nyaman dalam sistem kekebalan tubuh orang-orang di Wuhan dan tidak perlu bermutasi untuk beradaptasi.
Namun, di luar Wuhan dan di tubuh orang-orang dari lokasi yang berbeda, variasi mutasinya jauh lebih cepat. Tipe B menjadi umum di China tetapi silent killer ganas di Eropa.
Inggris sebagian besar dibombardir dengan kasus tipe B, dengan tiga perempat sampel pengujian sebagai strain itu. Swiss, Jerman, Prancis, Belgia dan Belanda juga didominasi oleh tipe B. Variasi lain yang berbeda, tipe C, turunan dari tipe B, menyebar ke Eropa melalui Singapura, menyerang Italia.
Ini menunjukkan ia beradaptasi untuk mencoba bertahan dan mengatasi perlawanan di antara populasi-populasi lain, seperti orang Barat. Analisis data menunjukkan jenis virus yang asli mungkin telah beredar di China sejak September tahun lalu.
Kalau melihat karakter mutasi dan tipe yang menyerang dunia, hal ini bisa merupakan indikasi penyebaran virus baru dan bisa benar-benar bagian dari bio war(?).
Para ahli-ahli virus pasti sudah memahami karakteristik imunitas dari ras China, Asia dan Kaukasus (Barat).
Bagaimana dengan rumpun Melayu? Rumpun melayu/malay jelas berbeda sendiri rasnya, China bukan dan India juga bukan. Sementara untuk Thailand/Myanmar/Jepang/Korea lebih dekat ke ras China.
Temuan ini sangat menarik, bisa jadi korban yang positif di Indonesia memang tidak harus sama atau sebesar yang di-overseas.