Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pak Anies, Ayo Berhenti Debat dan Fokus Pada Solusi

Diperbarui: 14 Januari 2020   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir setinggi 1,5 meter menggenangi sejumlah RT di Kampung Makasar, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020) (KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI)

Warga Jabodetabek serta para pejabat pemerintah sangat terkejut dan terhenyak, tidak sempat berfikir jauh akan datangnya ancaman banjir pada malam tahun baru 2020.

Hujan kategori ekstrem diatas 150 mm mengguyur Jakarta dan sekitarnya di awal hari pertama 2020. Dari peta sebaran hujan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) Selasa, 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pukul 07.00 WIB, curah hujan tertinggi di sekitar Bandara HalimPerdanakusuma hingga 377 milimeter per hari.

Banjir tetap mengepung Ibu Kota sampai Kamis, 2 Januari 2020, kemudian surut secara perlahan. Selain curah hujan yg tinggi, sumbangan air bah dari Bogor menambah tingginya banjir.

Demikian banyak daerah yg terendam, bahkan bak tsunami, di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi air menyeret mobil dan sepeda motor, bertumpuk dan jelas rusak parah.

Selain Jakarta, banjir juga terjadi di Banten dan Jawa Barat. Jumlah korban banjir dan longsor yang melanda DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat bertambah.

Korban meninggal dunia tercatat per 4 Januari 2020, pukul 10.00 WIB menjadi 57 orang dan 1 orang hilang," kata Agus dari BNPB seperti dilansir dari Kompas.com.

Peran BMKG, BPNP, BUMN, TNI dan POLRI

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan seluruh kementerian/ lembaga melakukan rapat koordinasi (Rakor) terkait kejadian banjir yang menimpa beberapa wilayah di Jabodetabek. Sesuai perintah presiden agar instansi pemerintah dikordinasikan.

BNPB menggandeng kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta aparatur TNI dan Polri guna memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terkena dampak banjir. 

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengerahkan pasukan yang utama sesuai instruksi presiden penyelamatan warga, demikian juga aparat Polri.

TNI AU mendukung rekayasa menjatuhkan hujan di Selat Sunda bersama BPPT , hasilnya mulai terasa dua hari terakhir Sabtu dan Minggu (11 dan 12 Januari), walau ramalan ancaman hujan makin meluas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline