Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Upaya Cegah Tangkal Intelijen pada Kasus Bank Mandiri, Enzo, dan PLN

Diperbarui: 8 Agustus 2019   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Intelijen (KOMPAS)

Berita yang menonjol dan viral di medsos beberapa waktu terakhir adalah tragedi Bank Mandiri, "blackout" PLN, dan kasus calon taruna Akmil Enzo Allie. Dari ketiga kasus tersebut, yang perlu dilakukan badan intelijen adalah langkah pengamanan.

Fungsi intelijen itu terdiri dari Pengamanan (Pam) Personil, Pam Materiil, Pam informasi dan Pam Kegiatan. Mari kita bahas secara singkat.

Tragedi Bank Mandiri
Kita terkejut dan heran dengan kasus kegagalan pengamanan sistem Bank Mandiri yang terjadi pada bulan Juli 2019.

PT Bank Mandiri (Persero) mengungkapkan kesalahan sistem teknologi informasi yang terjadi pada Sabtu (20/7) yang menyebabkan perubahan saldo pada 1,5 juta rekening nasabah --dari total 20 juta nasabah yang dimiliki perseroan. Ada yang mendadak berkurang dan ada yang mendadak saldonya berlebih.

Mandiri adalah bank BUMN yang besar, sebagai tulang punggung perbankan nasional. Dengan kasus yang menyentuh 1,5 juta nasabah tersebut jelas citranya menurun dan masyarakat menjadi ragu-ragu hingga turun kepercayaannya. Karena ini BUMN, Badan Intelijen (BIN)  harus melakukan pemeriksaan sekuriti. Apakah Mandiri bobol diserang hacker atau cracker? Bagaimana kasus terjadi dan bagaimana menghindarinya pada masa mendatang.

Kasus Catar Enzo Allie
Kasus Calon Taruna Enzo Allie yang viral setelah pada pantuhirpus diwawancarai oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahyanto dengan bahasa Perancis.

Enzo yang blasteran Perancis-Indonesia dan faseh berbicara Perancis, jejak digitalnya di Facebook  diungkap Facebooker.

Diberitakan ibunya, Hadiati Basjuni Allie terpapar virus khilafah garis ikhwanul Muslimin sebagai kader PKS saat pilpres 2019. Tertayang juga foto Enzo yang membawa bendera Tauhid. Kasus tersebut menjadi perdebatan pro dan kontra, viral di FB dan twitter.

Persoalan Enzo kini menjadi domain Gubernur Akmil dan Kepala Staf TNI AD (Kapusintelad) setelah dia lulus tes pantuhirpus. Panglima TNI menyeleksi akhir bersama tiga Kepala Staf Angkatan (AD, AL, AU) dengan referensi para Catar itu sudah lolos (memenuhi syarat) seleksi awal (daerah), yang meliputi fisik, kesehatan, psikotes, akademik dan penelitian personil (litpers). Untuk Enzo, tercatat memenuhi syarat (MS) Litpers oleh tim dari Pusintelad.

Jelas Mabes TNI akan berpegang, mereka yang tampil di pantuhirpus untuk mengikuti seleksi akhir sudah memenuhi syarat. Kini dengan viralnya kasus Enzo terpapar faham/ideologi selain Pancasila, sebenarnya tidak sulit dilakukan litpers pendalaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline