Lihat ke Halaman Asli

The Window of Indonesia Zaman Now

Diperbarui: 22 Maret 2018   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lies Permana Lestari (Foto: Prattemm)

Shopping Zaman Old...

Begitulah mungkin ada dalam benak pikiran banyak masyarakat tentang Pusat Perbelanjaan Sarinah yang berlokasi di kawasan Thamrin Jakarta Pusat. Dahulu Sarinah dikenal sebagai pusat perbelanjaan modern pertama dengan fasilitas gedung tertinggi pertama di Indonesia sejak tahun 1962.

Seiring perkembangan zaman yang mengarah ke era digital, Sarinah berusaha melibatkan experience pelanggan. Selain hadir di media sosial seperti @SarinahPersero (Twitter) dan @SarinahIndonesia (Facebook & Instagram), juga telah hadir dalam bentuk webstore SarinahOnline[dot]co[dot]id dan akan menyusul dalam bentuk apps. 

Sarinah terus berbenah mengikuti perkembangan kekinian di Zaman Now, termasuk menyediakan fasilitas tempat nongkrong dan kongkow yang asik punya. Tak hanya sebagai tempat makan, namun juga orang bisa memanfaatkan sebagai co-working space. 

Ini merupakan bentuk adaptasi Sarinah sebagai pelaku bisnis ritel, agar dapat terus eksis. Banyak pelaku usaha ritel harus tutup akibat lambat merespons perubahan perilaku pelanggan. 

Salah satu tempat nongkrong yang asik di Sarinah Thamrin adalah The Atjeh Connection Resto & Coffee. Dengan fasilitas lengkap, kudapan khas dari Aceh telah dapat dinikmati dan telah menjadi tempat favorit kongkow para generasi kekinian. 

Sekretaris Perusahaan PT Sarinah (Persero) Magry Warganegara mengatakan bahwa minuman khas Aceh yang dapat dinikmati adalah Kopi Sanger, Teh Tarik, susu milo. Untuk sajian makanannya antara lain Ayam Tangkap, Nasi Goreng Buntut, Mie Aceh, serta beberapa kue khas Aceh yang setiap harinya  didatangkan langsung dari Aceh.

Asiknya Sahabat TDB menikmati kudapan, sambil #NgobrolBarengSarinah  bersama direksi Sarinah pada 19 Maret 2018 lalu.



Direktur Utama PT Sarinah (Persero) I Gusti Ngurah Putu  Sugiarta Yasa yang mendapatkan mandat sebagai nakhoda Sarinah sejak tahun 2017, menyatakan bahwa sejarah Sarinah diproyeksikan dapat menggerakkan perekonomian nasional ini.  Melalui pembinaan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memiliki banyak keterbatasan, Sarinah menjembatani dengan bantuan fasilitas.

Beberapa fasilitas yang sesuai kebutuhan UKM antara lain manajemen proses produksi, desain produk, pelatihan manajerial usaha, akses modal kerja, akses pasar termasuk mengikuti berbagai pameran. Untuk skim permodalan yang sangat terbatas, maka hanya dapat diberikan kepada UKM yang memiliki potensi.

Sarinah juga memfasilitasi produk-produk UKM untuk menggunakan brand Sarinah. Nantinya ketika UKM telah besar dan dapat mandiri, maka dapat menggunakan brand yang dimilikinya sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline