Lihat ke Halaman Asli

#RaiseTheBar: Menuju Performa Lebih Baik dengan Pertamax Turbo

Diperbarui: 16 Agustus 2016   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OPolusi / emisi gas buang rendah serta teknologi tinggi, merupakan kebutuhan berkendara tak terelakan di tengah perubahan iklim global yang terjadi saat ini. Inovasi tiada henti terus dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) untuk mendukung perubahan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Varian BBM gasoline dari Pertamina yang telah meluncur dalam beberapa tahun terakhir ini adalah Pertamax Racing, Pertalite dan Pertamax Turbo. 

Produk premium ini diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan para pecinta otomotif yang menginginkan kualitas terbaik, Pertamax Racing dengan RON 100 yang dikhususkan pada pecinta balap sangat dianggap dengan harga terlalu mahal. Kehadiran Pertamax Turbo dengan RON 98 diharapkan dapat menarik minat pecinta balap dengan harga yang lebih terjangkau sekitar Rp.8.700,- per liter. Pertamax Turbo merupakan hasil improvement dari Pertamax Plus yang dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF) sebagai formula untuk peningkatan respons kebutuhan pembakaran.

Pertamax Turbo yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin bensin ini, telah diluncurkan pada 11 Agustus 2016 lalu dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016  yang berlangsung di ICE-BSDCity Tangerang Selatan. Sementara itu pada 13 Agustus 2016 pada tempat yang sama dilakukan diskusi interaktif singkat bersama M Reza (Commercial Fuel Retail Marketing PT Pertamina) dan Tri Yus Wijayanto (Peneliti Bahan Bakar ITB).

Menurut M Reza pada awalnya Pertamax Turbo untuk memasuki pasar Eropa, telah diuji dengan berkolaborasi bersama Lamborghini Italia pada kejuaraan Lamborghini Blancpain Supertrofeo Series Eropa. Diakui saat ini belum masuk pasar Asia dan Amerika. Jika pasar Eropa diperuntukan bagi pengguna supercar, maka untuk pasar Indonesia akan dapat dinikmati oleh kendaraan yang dipakai sehari-hari. Saat ini Pertamax Turbo telah tersedia di delapan SPBU di Jakarta dan satu SPBU di BSD Tangerang Selatan. Semua itu tentunya akan didukung chanel distribusi dengan layanan prima melalui SPBU Pasti Prima. 

Perbandingan Kompresi (r) dan RON (Foto:dokpri@prattemm)

Tri Yus Wijayanto sendiri mengatakan bahwa Pertamax Turbo memiliki keunggulan pada semua parameter serta bertenaga penuh (full power) pada semua putaran  bawah, tengah, atas. Meski konsumsi bahan bakar agak sedikit boros,  namun unggul dalam akselerasi kecepatan serta top speed. Ini tentunya dengan kompresi lebih dari 12, bahkan dapat pula dimulai dengan kompresi 11. 

Telah diuji pada tiga kendaraan yaitu Toyota Camry tanpa turbocharging/direct injection dengan kompresi 9.8, Mercedes Benz dengan turbocharging dan kompresi hanya 2.8,, serta sepeda motor yang biasa menggunakan Pertamax Plus. Ketiganya tidak dilakukan setting khusus,  langsung dilakukan pengujian. Kerak di ruang bakar berkurang 1% meski spek boleh naik hingga 40%. Emisi gas buang Pertamax Turbo hanya setengahnya dibandingkan RON 95. Temperatur gas buang memang naik,  namun temperatur mesin tetap terjaga. 

Saat ini Toyota Avanza pun telah memiliki kompresi 11, yang mana telah dapat merasakan manfaat langsung penggunaan bensin Pertamax Turbo. Bahkan sejak tahun 2003 semua teknologi bahan bakar pada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, sudah seharusnya tidak mengonsumsi premium. Jika bahan bakar tidak sesuai spek mesin, maka akan meningkatkan emisi gas buang yang tinggi. 

Semua kelebihan Pertamax Turbo tersebut akan memberikan efisiensi bahan bakar, performa tinggi serta peningkatan driveability berkendara. Dengan sulfur rendah dan beroktan tinggi, akan meninggikan kompresi mesin kendaraan pada kendaraan berteknologi canggih terkini seperti supercharger, turbocharger serta direct injection. Dengan RON 98, Pertamax Turbo merupakan bahan bakar bensin beroktan tertinggi untuk kendaraan yang dipakai sehari-hari. 

Semua pengembangan teknologi tinggi Pertamina ini yang ramah lingkungan ini, tentunya diperlukan kesadaran masyarakat agar dapat mengenali lagi lebih baik antara kebutuhan bahan bakar dan spek mesin mobil yang dikendarai. Sementara pihak Pertamina dapat terus konsisten dengan peningkatan dan pengawasan mutu serta jalur pendistribusian. Sehingga menuju performa lebih baik dalam berkendara dapat terwujud dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline