Pada tanggal 27 April 2016 lalu merupakan momentum bersejarah bagi warga Bojonegoro dengan dilakukannya soft-launching destinasi wisata migas (Petroleum Heritage) Teksas Wonocolo oleh Bupati Suyoto bersama Rony Gunawan (Presiden Direktur Pertamina EP). Lokasi wisata yang berada dalam area penambangan tradisional sumur minyak tua ini berjulukan 'the Little Teksas Wonocolo', diharapkan merupakan sebagai perwujudan Texas-nya Indonesia. Maka dari itu disebutlah Teksas (Tekad Selalu Aman & Sejahtera) Wonocolo.
Konsep GeoHeritage dikembangkan sesuai kondisi alam yang natural, serta nilai edukasi & budaya. Wilayah terpadu sebagai warisan geologi ini akan dapat memberikan perlindungan dan kemajuan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Keunikan dalam mengenang masa silam, akan memberikan pengalaman wisata baru dalam merentang masa depan.
Dalam perhelatan Indonesian Petroleum Association Convention & Expo (IPA Convex) 2016 lalu di Jakarta Convention Centre, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu melakukan presentasi perkembangan Petroleum Heritage Teksas Wonocolo yang dibawakan oleh Agus Amperianto (Field Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu) pada 27 Mei 2016. Seusai presentasi Agus Amperianto memberikan beberapa informasi dalam wawancara singkat ditengah pertunjukan musik angklung di booth Pertamina.
Agus Amperianto menjelaskan penataan lanskap infrastruktur telah dimulai dari Maret 2016 yang diselaraskan dengan kebutuhan program sadar wisata (terutama outbound) yang diinginkan oleh masyarakat setempat. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro akan menyiapkan program jangka pendek maupun jangka panjang kepariwisataan.
Fasilitas outbound masih harus dibenahi dengan estimasi waktu penyempurnaan diperkirakan selesai dalam enam bulan dari sekarang. Pembangunan infrastruktur disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan Pemkab, untuk efisiensi biaya menggunakan bahan baku (raw material ) kontrak kerja operasi Pertamina EP. Sehingga nilai total investasi yang telah dikeluarkan tak dapat dihitung secara khusus.
Pihak Pemkab selain menyiapkan program wisata juga meningkatkan ketrampilan warga dalam bidang kepariwisataan , yang nantinya siap operasional untuk dikelola. Sehingga warga akan mendapatkan penghasilan dari perparkiran, penginapan, cinderamata. Pihak Pertamina EP tetap akan memonitor dan membantu Pemkab sebagai perwujudan tanggung jawab masih beroperasionalnya produksi minyak di wilayah tersebut.
Selain destinasi wisata migas ini, kelak akan Pertamina EP akan bersinergi dengan Perhutani dalam membuka destinasi wisata hutan jati. Program ini nantinya akan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H