Lihat ke Halaman Asli

Pusair Balitbang PUPR: Begini Cara Mengatasi Banjir dengan Sistem Polder

Diperbarui: 23 Desember 2015   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi baik seperti tampak pada gambar diatas ini, merupakan impian seluruh warga perkotaan khususnya yang berada di dekat laut maupun yang dilewati beberapa aliran sungai. Kota yang tidak mengalami genangan banjir yang tidak tinggi dan surut dalam waktu yang tidak terlalu lama di musim penghujan, maupun tersedianya air yang cukup di musim kemarau. 

Berbagai inovasi terus dikembangkan oleh Puslitbang Sumber Daya Air (Pusair) Balitbang Kementerian PUPR dalam mengelola pengendalian air, agar menjadi sahabat membawa berkah bukan lawan yang membawa bencana dan malapetaka.

Dalam penanganan banjir/rob , Pusair Balitbang Kementerian PUPR telah mengembangkan solusi berupa sistem polder yang terintegrasi.

Sistem Polder dikelola oleh suatu badan pengelola untuk solusi penanganan sistem tata kelola air berupa pengendalian volume, debit, muka air, tata guna lahan. Sarana fisik untuk teknis mengatasi banjir meliputi sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling kawasan, pompa dan atau pintu air sebagai satu kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan. 

Saluran air/Tampungan Memanjang dan Waduk dibangun sebagai sarana mengatur air ketika elevasi air di titik pembuangan lebih tinggi dari elevasi saluran di dalam kawasan. Tanggul Keliling Kawasan dibuat sebagai solusi mencegah air masuk dalam kawasan, baik yang berasal dari luapan sungai, limpasan permukaan maupun akibat peninggian air laut. Sementara air yang berada di dalam kawasan tidak dapat keluar. Tanggul dibuat dengan ukuran lebar, besar dan tinggi, serta dapat difungsikan juga sebagai jalan. 

Tampak pada gambar diatas terlihat bangunan mesin pompa air modern, dimana sistem akan bekerja secara otomatis dan secara periodik akan mengeringkan air pada badan air apabila volume atau elevasi air melebihi nilai rencana. Ini akan menjamin terjaganya elevasi, debit dan volume air untuk menjaga kawasan dari banjir, dimana ini harus ditunjang dengan elevasi lanskap kawasan yang dipolderkan harus terkendali. 

Dalam mengelola sistem polder ini, dituntut peran partisipasi aktif dari masyarakat dalam rangka mengatasi banjir/rob. Dengan kewajiban pemerintah memfasilitasi, biaya pengelolaan polder ditanggung bersama masyarakat sekitar polder dan pengusaha yang mempunyai usaha di kawasan polder tersebut.

Pengelolaan ini dapat berbentuk badan pengelola dengan menganut prinsip keadilan dan kesejahteraan bersama dalam menata kepengurusan organisasi. Tugas badan ini adalah membuat kebijakan mengelola air, mengendalikan permukaan air serta mengelola kualitas air dalam satu wilayah polder.  

Badan pengelola polder merupakan wujud kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha sesuai hak, tugas dan kewajiban masing-masing. 

Dapat disimpulkan bahwa manfaat sistem polder selain untuk mengendalikan air, dapat juga aplikasi peruntukan lahan pertanian/perikanan, obyek wisata/rekreasi, lingkungan industri dan perkantoran. 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline