Lihat ke Halaman Asli

Kecewa Pernyataan Jumhur Hidayat, BMI Hongkong Meninggalkan Forum Diskusi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13906361272046552883

KECEWA ATAS PERNYATAAN JUMHUR HIDAYAT, BMI HK MENINGGALKAN FORUM DISKUSI Hari ini sabtu 25/1, rencana Jumhur untuk berdialog di gedung KJRI HK lantai 1 bersama buruh migrant tidak berjalan lancar. Pasalnya sebagian besar bmi yang hadir memutuskan keluar dari forum di tengah-tengah acara yang baru berjalan beberapa menit tersebut. Keputusan untuk meninggalkan forum itu dilakukan setelah bmi merasa kecewa dengan jawaban kepala BNP2TKI yang terkesan berbelit-belit dan melenceng dari pertanyaan yang diajukan oleh beberapa peserta yang hadir. “Saya rasa pertemuan di forum ini tidak berguna jika sifatnya hanya formalitas belaka, sementara pemerintah Indonesia terus mengabaikan apa yang selama ini kita tuntutkan kepada mereka. Sebab akar permasalahan rentannya bmi terkena kekerasan itu kuncinya ada pada peraturan pemerintah yang selama ini justru membatasi kebebasan ruang gerak bmi. Contohnya saja aturan larangan pindah agen, kewajiban membuat KTKLN diharuskannya bmi mengurus kontrak baru/lama melalui agen, dan system online.” Demikian yang diucapkan Sring Atin, ketua Jaringan Buruh Migran Indonesia cabut uu no 39/2004 dalam dialog singkat tersebut. Sebelum kemudian menutup pernyataannya dengan meninggalkan ruangan diikuti sebagian besar buruh migrant yang hadir. Menariknya beberapa media pers Hong Kong yang juga meliput acara tersebut pun turut meninggalkan ruangan dan mengikuti para bmi yang hadir keluar ruangan. Mereka dengan penuh antusias mewawancarai Sring Atin dkk, dan juga meliput aksi demonstrasi dadakan di depan gedung KJRI hingga selesai. Aksi demonstrasi dadakan itu dilakukan para bmi karena mereka merasa kecewa dengan sikap pemerintah Indonesia, terutama Jumhur Hidayat sebagai kepala BNP2TKI yang seolah tidak memiliki niat serius dalam menangani permasalahan bmi selama ini. Terlebih di dalam forum Jumhur mengutarakan alasan yang semakin membuat geram bmi yang hadir. Forum dialog itu sendiri rencananya akan membahas permasalahan Erwiana bmi asal Ngawi, korban penganiayaan majikan yang mempekerjakannya selama 8 bulan di hong kong. Namun karena forum tidak berjalan seperti yang diinginkan, bmi membubarkan diri dengan meninggalkan ruangan. Sebelum para bmi meninggalkan ruangan, Jumhur sempat mengutarakan alasan kedatangannya ke HK selain membahas kasus Erwiana dengan pemerintah HK, "kita datang kesini itu tidak murah, masak datang-datang cuman tanya, gimana kabar Erwiana? jadi ya wajar dong kita memanfaatkan momentum ini untuk membahas hal-hal lain" kata kepala BNP2TKI tersebut. Pada malam sebelumnya Jumhur telah menyatakan dalam sesi wawancara di salah satu stasiun radio swasta HK. Bahwa dalam pertemuan dgn pemerintah HK selain membahas perkembangan kasus erwiana pihaknya telah menawarkan peningkatan jumlah pengiriman tki ke hk, dengan memperluas sektor pekerjaan. Apa yang disampaikan jumhur membuat para bmi kecewa sekaligus geram.

“tidak ada gunanya gaji besar, kalau pemerintah sendiri tidak menerapkan peraturan perlindungan yang riil bagi bmi. Jika terus abai dengan masalah mendasar ini, erwiana-erwiana baru akan terus bermunculan.” Ucap Sring Atin.

Pernyataan Jumhur juga memicu kemarahan ratusan bmi yang juga mendengarkan siaran radio semalam. Banyak bmi mengunggah status bernada kecewa di laman facebook milik mereka, “Bukannya membela bmi dengan menyampaikan tuntutan kami ke pemerintah hk, jumhur malah memanfaatkan kasus erwiana untuk menjual buruh murah lebih banyak lagi. Ini nih mental-mental pemerintah kita” kicau salah satu bmi di akun facebooknya. Rencananya gabungan jaringan buruh migrant ini akan melanjutkan aksinya di depan gedung kjri besok siang, menuntut keadilan bagi erwiana dan seluruh buruh migrant Indonesia. (tiwi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline