Lihat ke Halaman Asli

Sebilah Rasa

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang ku bawa ini adalah sebilah rasa perwakilan diri

Ia datang karena waktu yang memulainya

Bukan hanya sebuah kebetulan, tapi ia hadir diantara pecahan permata jiwa

Begitu indah dilihat,..ia hadir bersama kedamaian diri & keakraban rasa

Kemarin, kau tahu ..…

Saat permata itu pecah dari induknya dan mencoba merangkai meski hati menolak

Ku sampaikan….., bahwa semua itulah yang tlah ku jalani

Remukan permata ku susun dalam bingkaian kepasrahan

Berharap menjadi sesuatu yang indah dari yang terindah

Saat pecahan itu mulai tertata kembali…

Kurasakan getaran lembut dalam belaian kasih sayangNya

Apakah itu sebuah hadiah, atau ujian??...

Ia hadirkan dalam hati yang suci

Penuh kasih sayang dan keikhlasan

Berawal dari sapa hingga simpatikpun terasa

Andai kau tahu,,,,

Kubilahkan hati ini ‘tuk menjaga rasa hormatku akan hadirmu

Ku hadirkan rasa ini,dan kutujukan hanya pada luhurnya budimu

Kupejamkan mata ini, dan ku buka kembali pada tulusnya pandangan hidupmu

Kuhentikan jalanku, dan ku melangkah lagi berjihad bersama dalam kedamaian imanmu

Sedikit saja menoleh,,adakah yang ingin kau sampaikan Kasih….

Inilah yang sebenarnya ku rasa….

Tak ingin sedikitpun ku melukai hati yang sedang dirundung rindu…

Hati yang sedang dipenuhi dengan harapan nyata yang tlah lama tersusun…

Ku tahu,,ini tak seharusnya...

Tapi…

Ku hanya menyambut anugerah yang diberikanNya

Meski entah apakah aku benar mengartikannya..

Ku ingin kau menyambutnya dalam kedamaian rasa, hati dan kemurnian ukhuwah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline