Lihat ke Halaman Asli

Pratik Dian

*Berbiasalah berbahagialah*

Peredam Lara

Diperbarui: 1 September 2022   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Riuh hari demi hari dengan semua kepenatan 

Menjelma pikir yang terlalu matang 

Sudahkah hasil perjuangan terlihat nyata?

dan, orang-orang berlalu lalang menunjukan ambisi 

Seolah ingin menjadi yang terbaik di masa depan.

Sudah seberapa terjal liku yang kau lalui?

Sudah seberapa dalam terjatuh?

Sudah berapa banyak menahan lara?

Entah manusia semacam apa kita yg dihadapkan bertubi kepahitan namun tetap tegak untuk meredam.

Menutupi semua rasa untuk memperjuangkan semua, entah masa depan, cinta, bahkan keduanya. 

Sampai kita lupa menyadari, kita hanya manusia yg bisa untuk meneteskan air mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline