Lihat ke Halaman Asli

Pratika Nuraeni

Program Studi S1 Farmasi Universitas Diponegoro

KKN Undip: Sosialisasi Imunisasi Dasar Lengkap dalam Rangka BIAN Pada Kegiatan Rutin Posyandu Desa Gebangsari

Diperbarui: 13 Agustus 2022   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Imunisasi Dasar Lengkap dalam Rangka BIAN (Bulan Imunisais Anak Nasional)

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Desa Gebangsari, Kebumen (12/07/2022) – Cakupan imunisasi dasar mengalami penurunan mulai tahun 2019 yaitu sebesar 93,7% menjadi 84,2% (target 93,0%) pada tahun 2020 kemudian turun kembali pada tahun 2021 menjadi 79,6% yang mana semakin jauh dari target. Cakupan imunisasi yang cenderung menurun secara signifikan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah kasus PD3I dan KLB, seperti campak, rubella, difteri, dan hepatits serta rendahnya herd immunity. Hal ini terjadi karena masih banyaknya kantong-kantong penolakan imunisasi dengan berbagai alasannya, seperti masalah keyakinan, keraguan atas manfaat vaksin, takut efek samping (KIPI), dan tidak memiliki waktu untuk mengantarkan anak ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Selain itu, hal ini terjadi akibat rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi serta endahnya dukungan stakeholder terhadap program imunisasi dasar.

Imunisasi memiliki kontribusi dalam penurunan infeksi dari penyakit menular dan pencegahan stunting pada anak. Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada balita saat masa pertumbuhan. Stunting dapat dicegah melalui program 5 pilar percepatan pencegahan stunting yang dimana diantaranya adalah pemenuhan gizi spesifik dengan cara imunisasi. Hal ini tertuang pada UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 132 ayat (3): “Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.”

Pemerintah mencanangkan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Program ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap 1 pada Mei 2022 untuk wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua dan tahap 2 utuk wilayah Jawa dan Bali pada Agustus 2022.

Dokumentasi pribadi

Salah satu strategi untuk mendukung program pemerintah yaitu dengan melakukan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) melalui sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi lengkap dasar. 

Pratika Nuraeni (21) mahasiswa program studi S1 Farmasi yang tergabung dalam KKN Tim II Undip melaksanakan sosialisasi imunisasi dalam rangka BIAN menggunakan media selebaran pada kegiatan rutin pelayanan kesehatan rutin Posyandu Desa Gebangsari. Ibu-ibu yang datang memiliki antusias tinggi terhadap kegiatan sosialisasi tersebut. 

Kegiatan posyandu ini dihadiri kurang lebih 80 balita. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan saat adanya kegiatan imunisasi yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan di Desa Gebangsari akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya dan melakukan imunisasi dasar lengkap. Mari dukung program BIAN untuk mencegah stunting dengan periksa jadwal KIA dan pastikan jadwal imunisasi anak tepat waktu.

Penulis : Pratika Nuraeni

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline