Lihat ke Halaman Asli

yudhi

Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Mari Dukung Presidential Threshold

Diperbarui: 26 Oktober 2018   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presidential threshold merupakan sebuah bentuk penjajahan oleh pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Dengan adanya presidential threshold, maka hanya partai pemegang kuota legislatif terbanyak saja yang dapat mencalonkan presidennya, sedangkan partai pemegang kuota legislatif kecil tidak dapat mencalonkan presidennya.

Lalu pertanyaannya, apakah aturan presidential threshold salah ? Bagi kita yang pikiran dan hatinya masih terletak pada posisinya yang benar, tentu saja aturan presidential threshold sangat salah karena merupakan sebuah wujud nyata dari penjajahan antar sesama kaum di Negara Indonesia. Namun tidak apa-apa, karena memang Negara Indonesia adalah Negara di mana keadilan tidak dapat ditegakkan secara benar, jadi dengan demikian, aturan presiden threshold bukan lagi sangat salah, tetapi sangat benar adanya.

Jadi, bagi kita yang menolak aturan Presidential Threshold, adanya baiknya semua logika dan pandangan kita perlu dibalik. Kalau ada yang mengatakan bahwa Matahari terbit dari arah timur, maka di Negara Indonesia, ubahlah pernyataan ini menjadi Matahari terbit dari arah barat.

Kalau ada yang mengatakan bahwa kepala manusia terletak di atas, maka di Negara Indonesia, ubahlah pernyataan ini menjadi kepala manusia terletak di bawah.

Kalau ada yang mengatakan bahwa masih ada harapan keadilan akan berlaku di Negara Indonesia, maka ubahlah pernyataan ini menjadi "Ya, kami sangat mendukung aturan presidential threshold dan segala bentuk penjajahan, karena kami ini hidup di Negara Indonesia, sebuah Negara yang tidak dapat membedakan antara tangan kanan dengan tangan kirinya".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline