Lihat ke Halaman Asli

yudhi

Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Ahok-Djarot vs Anies-Sandi

Diperbarui: 20 Februari 2017   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada dki putaran ke 2 akan dijalani oleh paslon ahok-jarot & anis-sandi. Analisa saya mengenai perbandingan masing-masing paslon (Ahok-Jarot vs Anis-Sandi):

Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur (Eksekutor vs Pemikir)

Ahok-Jarot adalah tipe ekseutor. Ciri-ciri dari tipe eksekutor ialah cepat bergerak dalam membangun infrastruktur sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya dengan cepat dan pasti. Contohnya jika paslon ini memiliki 4 ide, maka 4 ide itu akan segera dieksekusi. Tapi tipe eksekutor belum tentu pemikir yang baik, yaitu memperhatikan kematangan perencanaan sebelum mengeksekusi idenya sehingga hasil dari sesuatu yang dieksekusi belum tentu maksimal/sempurna. Contohnya kartu jakarta pintar / kjp yang memiliki kesamaan fungsi dengan kartu indonesia pintar / kip; seharusnya kalau kip sudah ada, maka kjp tidak perlu lagi diterbitkan karena peruntukannya akan tumpang tindih.

Anis-Sandi adalah tipe pemikir. Tipe pemikir memiliki kemampuan analisa yang lebih tepat, kompleks, dan mendetail daripada tipe eksekutor sehingga hasil pertimbangan dan perencanaan dari suatu ide menjadi lebih baik dan matang daripada tipe eksekutor. Contohnya pak anis saat menjabat sebagai mendikbud sudah membuat sistem pemetaan dan pendataan dunia pendidikan di indonesia dengan baik. 

Tetapi tipe pemikir belum tentu eksekutor yang baik, yaitu semua idenya belum tentu terlaksana dengan sempurna dan baik di lapangan / dunia nyata. Contohnya pak anis walaupun sudah mendata dunia pendidikan di indonesia, tetapi provinsi tertinggal seperti papua masih kekurangan sekolah dan guru berkualitas; juga peningkatan mutu/kualitas pendidikan yang seharusnya dapat dirasakan langsung oleh murid2 di sekolah-sekolah juga tidak tercapai, guru-guru lebih sibuk mengejar penghargaan, mengurus formalitas akreditasi, dan sibuk mengikuti seminar2 dibanding mengajar dan membimbing murid2nya.

 Karakter

Ahok-Jarot berkarakter polos (terbuka apa adanya), kasar, dan keras/tegas. Anis-Sandi berkarakter tertutup (tidak polos), santun, dan kurang tegas. Harus diakui bahwa Ahok-Jarot bukanlah pemimpin yang sanggup memperbaiki moral warganya, sedangkan Anis-Sandi mungkin lebih baik dalam hal memperbaiki moral warganya.

 Anis-Sandi juga lebih dewasa daripada Ahok-Jarot karena tahu menghargai perasaan orang lain dan tahu membedakan mana perkataan dan perbuatan yang dapat menyinggung/melukai perasaan dan harga diri orang lain. Namun perlu ditekankan bahwa Ahok-Jarot tidak begitu mengejar (memperhatikan) pencitraan, sedangkan Anis-Sandi mengejar (memperhatikan) pencitraan.

Keberpihakan Pada Rakyat Kecil

Kedua paslon sama-sama memperhatikan rakyat kecil, namun karena saya melihat bahwa Ahok-Jarot saat ini banyak bergaul dan dekat dengan orang-orang besar, maka saya berpendapat bahwa Anis-Sandi lebih berpihak kepada rakyat kecil dibanding Ahok-Jarot.

Kesimpulan Akhir:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline