Lihat ke Halaman Asli

yudhi

Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Prinsip Kepemimpinan

Diperbarui: 23 April 2016   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggung jawab yg dipikul oleh pemimpin sungguh besar, oleh karenanya pemimpin haruslah seorang yg bijaksana, rendah hati, dan mampu mengayomi bawahan yg dipimpinnya. Sebagai manusia, tentulah pemimpin juga tdk luput dari berbagai kekurangan, oleh karenanya ia perlu selalu belajar dan mengkoreksi pribadinya agar menjadi lebih dewasa dan matang dlm memimpin.

Pemimpin tdk memikirkan kepentingannya sendiri, tetapi mendahulukan kepentingan umum. Tidak juga utk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin, tetapi memiliki karakter entrepreneurship, yaitu mau berbagi dgn org lain dgn tujuan membangun kepribadian yg sederhana, dewasa, dan matang sebagaimana dirinya sehingga suatu hari kelak org lain tersebut bisa membawa pengaruh positif bagi org lain.

Pemimpin tdk melakukan suatu hal hanya utk kepentingan jangka pendek, tetapi melakukan suatu hal dgn menimbang banyak hal dan utk kepentingan jangka panjang. Jadi, pemimpin tdk boleh terburu buru dan gegabah dlm melakukan suatu hal, tetapi harus terlebih dahulu menimbang banyak hal secara matang dan jika hasil pertimbangannya telah matang, baru boleh melakukan suatu hal.

Pemimpin harus memiliki perasaan empati pd bawahannya. Dalam hal ini, ia mau sepenanggungan dan menempatkan diri sama seperti jika ia yg berada di posisi bawahannya. Oleh karena itu, dlm memimpin, pemimpin tdk boleh berlaku otoriter, tetapi perlu mengakomodasi aspirasi dan memahami perasaan bawahannya.

Pemimpin harus memiliki tanggung jawab atas apa yg dikerjakannya. Ia harus mampu menaungi bawahannya dan mempertangungjawabkan hasil kerjanya, baik kepada manusia maupun pd Tuhan.

Sebagai manusia, tentu kita ingin terkenal, tetapi lakukanlah segala sesuatu secara jujur dan tulus, bukan utk mencari sensasi atau penghargaan dari org lain, tetapi didasari oleh keikhlasan dan ketulusan semata sebagai sesama manusia dan pribadi ciptaan Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline