Lihat ke Halaman Asli

Pratama Bimo

Swasta/ Saya ingin belajar dimanapun saya bekerja kemudian ingin membangun bisnis pribadi

PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai Lakukan Kegiatan Pemberdayaan Petani Kakao

Diperbarui: 4 September 2024   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi: PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai)

Badung, 05 September 2024 Dalam upaya perlindungan Keanekaragaman Hayati di PT Pertmina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai, melaksanakan Kegiatan di Hutan Sosial Yehembang Kangin yang berada di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Kegiatan ini merupakan perlindungan flora & Fauna yang ada di hutan tersebut, kegiatan pendataan jenis jenis sumber daya hayati kerap dilakukan perusahaan yang dilakukan bersama dengan Kelompok Masyarakat Banu Giri Lestari.

Kelompok Masyarakat Banu Giri Lestari merupakan Kelompok Tani Hutan (KTH), yang bergerak diperlindungan keanekaragaman hayati dan juga sebagai kelompok binaan CSR PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai. Selain kerja sama dalam pendataan Flora & Fauna Kelompok Banu Giri Lestari sebagian besar anggotanya merupakan petani Kakao. Perkebunan Kakao sendiri adalah komoditas utama masyarakat di sekitar hutan sosial Yehembang. Melihat potensi yang dimiliki oleh wilayah ini, kepedulian PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai memberikan pelatihan berikut Sarana terkait dengan okulasi bibit kakao.

Namun, tantangan besar yang dihadapi oleh petani kakao di Desa Yehembang adalah keterbatasan dalam memperoleh bibit kakao unggul yang dapat meningkatkan hasil dan kualitas panen. Bibit kakao yang tersedia di pasar sering kali tidak memenuhi standar kualitas yang diinginkan, sehingga berdampak pada produktivitas dan keuntungan petani

Tujuan perusahaan untuk melakukan inovasi dalam hal pembibitan kakao adalah ingin mendapatkan varietas unggul. Varietas unggul ini nantinya diharapkan mampu menunjang produktifitas panen kakao milik masyarakat. Dari hasil riset dan studi literatur yang dilaksanakan perusahaan serta didampingi tenaga ahli dalam bidang Agroteknologi, akhirnya mampu mendapatkan suatu Inovasi yaitu Optimalisasi Pembibitan Kakao melalui Metode yang ditingkatkan. 

Asal Usul Inovasi ini adalah penggabungan Meningkatkan ide Okulasi untuk mendapatkan 2 varietas yang berbeda. Dengan memanfaatkan beberapa teknologi yang sudah ada sebelumnya kemudian ditingkatkan. Perbedaan sistem okulasi inilah yang dinamakan Okulasi yang Ditingkakan. Penjelasan terkait permasalahan yang dialami oleh para petani ini, kemudian Penggabungan 2 varietas berbeda sehingga menjadikan suatu varietas bibit (Lokal dan Unggul)

Secara historis, kakao telah menjadi komoditas penting di Indonesia, khususnya di Bali, yang berpotensi mendukung ekonomi lokal dan pariwisata. Salah satu potensi yang signifikan di Desa Yehembang adalah perkebunan kakao yang dikelola oleh penduduk lokal, dengan tujuan mendukung industri pariwisata di Kabupaten Jembrana.

(Dokumentasi: PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline