Lihat ke Halaman Asli

Virus Panleukopenia yang Menyerang Kucing

Diperbarui: 24 Juni 2022   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Virus Feline Panleukopenia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus keluarga Parvoviridae yang sangat menular dan meyerang terutama terhadap Felidae muda yang secara klinis di tandai dengan leukopenia, muntah, depresi, dehidrasi, dan diare (Tilley and Smith, 2011). Cara penularan virus Panleukopenia ke kucing sangatlah cepat melalui kontak langsung dengan kucing yang menderita panleukopenia atau lewat peralatan yang seperti tempat tidur dan tempat untuk makan. Virus dikeluarkan bersama kotoran, muntah, air kemih, dan air liur, sehingga factor kebersihan, baik kucing maupun lingkungan harus dijaga dengan benar agar dapat mencegah perkembangan parvovirus.

Kasus pada kucing yang terkena virus Feline Panleukopenia dilakukan dengan mencatat segala penanganan yang dilakukan kepada pasien. Jenis penanganan yang tercatat antara lain: tingkat kejadian feline panleukopenia, pemeriksaan fisik, gejala klinis, terapi dan pengobatan. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk membantu penegakan diagnosis terhadap pasien yang diindikasikan mengalami gangguan Kesehatan. Pemeriksaan fisik pada seekor hewan meliputi evaluasi terhadap temperature, pulsus, respurasi, kulit, membrane mukosa, limfoglandula, berat badan dan lain-lain.

Untuk pengobatan pada kucing yang terserang virus Panleukopenia terfokus pada pemulihan Kembali kondisi tubuh sehat kucing dengan pemberian obat-obatan supportif dan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri dengan pemberian antibiotic tertentu. selain itu terapi dan pengobatan juga diberikan untuk menghilangkan efek-efek samping pada system organ karena adanya infeksi virus terjadi. 

Terapi yang diberikan sangat beragam, tergantung dari efek-efek yang ditimbulkan oleh kucing yang terserang feline paleukopenia. Terapi yang diberikan menggunakan berbagai jenis obat yaitu H2 Blocker, AINS, Anti Histamin, Antasida, Analegesik-Antipiretik, Infus untuk menggantikan cairan tubuh dan jarang sekali menggunakan antibiotic, kalua pun menggunakan antibiotic maka terapi itu diteruskan  dengan pengobatan jalan. Terapi yang digunakan dengan mengatasi gejala klinis terlebih dahulu dimaksudkan agar penyembuhan menjadi sistematis tertuju pada penanganan sumber infeksi dan juga untuk mengembalikkan kondisi normal tubuh agar dapat mendukung penyembuhan penyakit (Kohler etal., 2009).

REFERENSI

Mahendra, Y. N., Yuliani, M. G. A., Widodo, A., Diyantoro, D., & Sofyan, M. S. (2020). A case study of feline panleukopenia in cats at the educational animal hospital of Universitas Airlangga. Journal of applied veterinary science and technology, 1(1), 6-10.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline