Lihat ke Halaman Asli

Paper Akademik ala Praktisi (Edisi ICAESS 2020-Virtual)

Diperbarui: 7 Oktober 2020   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu slide presentasi/dokpri

Menulis Paper akademik!!  Sesuatu yang belum terbayangkan sebelum nya oleh saya. Dalam karir saya 15 tahun lebih di dunia kerja, memang saya seringkali menulis sebuah laporan pekerjaan ataupun membuat presentasi mengenai proyek yang sedang saya kerjakan.

Menurut Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi, pengertian karya ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil penelitian yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu permasalahan. (baca di pengertian-karya-ilmiah-menurut-para-ahli-dan-jenis-jenis-karya-ilmiah).

Nah,  irisan nya dengan pekerjaan saya sebagai praktisi, terkadang susunan dari laporan maupun penelitian yang di lakukan telah sistematis namun metodologi ilmiah nya  tidak tercapai. Praktisi cenderung untuk mengambil jalur yang lebih adaptif dan jump to conclusion.

Hal-hal tersebut menjadi kesulitan saya saat menulis paper akademik, penulisan dengan metode yang tepat serta susunan demi susunan paragraph yang perlu memenuhi kaidah-kaidah penulisan yang tepat. 

ICAESS 2020 Virtual

dokpri


Keikutsertaan saya di ICAESS 2020 yang di adakan oleh Politeknik Negeri Batam  adalah  kedua kalinya setelah tahun lalu saya mengikuti nya (baca di konferensi-internasional-bercitra-rasa-4-0). Tentu saja dengan wabah pandemik COVID19, ICAESS 2020 di adakan dengan metode virtual alias tanpa tatap muka dengan audience. 

Paper akademik saya berjudul "ADAPTION AGILE PROJECT MANAGEMENT METHODOLOGY IN A&A WORKS –STUDY CASE 105 YEARS HOTEL DOULOS PHOS" masuk ke dalam Parallel Session di Room 2I dengan beberapa paper akademik dari peneliti lainnya. (tulisan saya mengenai Doulosphos dapat di baca di mengubah-sebuah-kenangan-menjadi-masterpiece)

Tahun lalu, saya mendapat session chair, namun tahun ini saya harus memasukkan Paper akademik saya ke dalam EDAS Conference and Journal Management System yang setelah itu di review oleh pihak yang berkompeten. Terdapat 3 reviewer untuk Paper akademik saya,  yang pada inti nya berkomentar mengenai sistematika penulisan dari paper akademik tersebut.

dokpri


Ya tentu saja, ini titik lemah dari seorang praktisi dalam penulisan sebuah paper akademik seperti yang saya utarakan di atas, namun hal tersebut bukan lah penghalang bagi saya untuk memperbaiki sistematika penulisan tersebut. Berbekal diskusi dengan rekan dari akademis, paper tersebut berhasil saya perbaiki dan submit ulang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline