Perjalanan balik kampung ke Solo-Jateng kali lebih menyenangkan. Memakai istilah yang lagi populer yaitu "jaman now", perjalanan saya akan melewati 5 provinsi yg berbeda dengan 5 moda transportasi yg berbeda pula.
Perjalanan di mulai dari pulau Batam Kepri tgl 7 maret 2019. Saya memesan tiket 2 bulan sebelum nya yaitu sebelum di berlakukannya bagasi berbayar. Saat check in, berat bagasi 25 kg tetap dapat masuk ke bagasi pesawat gratis.
Membeli tiket pesawat 2 bulan sebelum bulan maret dan sebelum berlaku bagasi berbayar memberikan "dispensasi" harga yg lumayan.
Moda transportasi 1 "bagasi berbayar"
Dari bandara Hang Nadim di Batam, kami menggunakan direct flight ke Jogya. Saat ini hanya maskapai singa merah yg me-monopoli penerbangan direct flight Batam Jogya vice versa. Efek bagasi berbayar terlihat saat check in di bandara Hang Nadim Batam. Tgl 7 maret adalah hari kamis bertepatan dgn hari libur nasional. Di weekend yg panjang ini, seharusnya terlihat penumpukan penumpang di bandara. Namun okupansi penumpang di bandara tidak memperlihatkan gejala tsb.
Kejadian menarik saat terjadi di cabin pesawat. Rata-rata penumpang membawa koper ke atas cabin bahkan ada sampai beberapa koper yg "dipaksa" di masukkan kembali ke bagasi karena cabin sudah overloaded.
Di jadwal penerbangan seharusnya di tempuh selama 2 jam . Namun di karenakan satu dan lain hal, si burung besi tidak bisa mendarat di bandara Adi-Soecipto-Yogya dan harus berputar putar di atas bandara lebih dari 20 menit.
Berputar- putar melewati pemandangan gunung merapi serta laut utara jawa berkali -kali dan tepat di pukul 5.30 sore baru di ijinkan untuk mendarat.
Di Bandara Adi-Soecipta, ada 4 moda transportasi menuju ke Solo yaitu :
1. Kereta api
2. Taksi bandara
3. Bus
4. Taksi daring
Sebenarnya kami memlih opsi 1 namun di karenakan tiket habis, sehingga kami memilih opsi 4 .
Moda transportasi 2