Latar Belakang
Agile management, salah satu cabang dari "Professional Project management ". Agile methodology pertama kali di susun pada tahun 2001, pada saat pertemuan 17 software developers di Utah AS. Mereka membicarakan mengenai "metode pengembangan yang ringkas", maka di keluarkan sebuah buku yang berjudul " the agile manifesto.
Pada tahun 2009, secara resmi agile methodology di susun secara professional berdasarkan aturan dan standar project management.
Pada prinsip nya Agile mempunyai nilai-nilai yang berisi :
- Mandiri dan berkomunikasi
- Pengembangan "Software"
- Kolaborasi dengan kostumer
- Respon terhadap perubahan yang terjadi
Nilai-nilai di atas merupakan jawaban atas "bottle neck" yang sering terjadi terhadap proyek pengembangan sebuah "software".
Baca Juga: Agile Culture Memperkuat Keunggulan Frontliners
Di sebuah studi "usage of features and functions in typical system -- penggunan fitur-fitur dan fungsi-fungsi dalam system yang sama" oleh standish group. Studi di lakukan di 2.000 proyek pembuatan program di sekitar 1000 "software" perusahaan, menunjukkan hanya 7% pengguna yang aktif menggunakan semua fitur-fitur dan fungsi-fungsi yang di sediakan dan 13% pengguna yang selalu menggunakan nya .
Bahkan angka mencapai 45% pengguna yang tidak pernah sama sekali menggunakan semua fitur-fitur dan fungsi-fungsi yang di sediakan .
Hal tersebut di atas sejalan dengan teori pareto. Vilferd pareto seorang ahli ekonomi dari italia melakukan pengamatan terhadap hasil melakukan pengamatan terhadap hasil panen kacang polong di kebunnya. Ia memperhatikan bahwa tidak semua tanaman kacang polong menghasilkan hasil panen yang sama.
Pareto membuat perkiraan bahwa 80% dari hasil panen kacang polongnya dihasilkan oleh 20% tanaman.- 80/20 rule (pareto principle)
Dari hal tersebut di temukan efisiensi pareto yang menyatakan dalam suatu keadaan dimana saat pengalokasian suatu sumber daya telah optimum dan efisien (keadaan ini merupakan titik disepanjang kurva kemungkinan produksi), kuantitas suatu barang produksi tidak dapat ditingkatkan tanpa mengurangi kuantitas barang lainnya.