Lihat ke Halaman Asli

Prastita Diah Permata

Halo! Saya Tita mahasiswa Psikologi Universitas Sebelas Maret

Melakukan Sesuatu karena Ikut-Ikutan? Itu Konformitas

Diperbarui: 11 Desember 2021   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Kalian pernah nggak sih ngelakuin sesuatu karena ikut-ikutan temen doang?  "Kalau yang lain ikut, aku ikut deh." Kalimat yang pasti familiar di telinga kita. 

Nah, perilaku ikut-ikutan yang kayak gitu biasa disebut konformitas. Lalu, apa sih konformitas itu? Apa aja yang membuat seseorang melakukan konformitas? Check It Out!

Apasih itu Konformitas? Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Menurut Cialdini dan Gold Stein, konformitas merupakan sebuah tendensi untuk mengubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain. Dari beberapa pengertian diatas, bisa disimpulkan kalau konformitas itu adalah perubahan sikap yang dipengaruhi oleh pengaruh sosial.

Kok bisa sih seseorang ngelakuin konformitas?

Mengutip dalam sebuah jurnal, Baron & Byrne mengungkapkan 2 faktor yang mempengaruhi konformitas, antara lain :  

  • Kohesivitas

Kohevisitas yang dimaksud adalah derajat ketertarikan yang dirasakan oleh seseorang terhadap kelompoknya. Ketika orang tersebut mempunyai ketertarikan yang besar terhadap suatu kelompok maka ia memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi. 

Nah berarti, semakin tinggi kohesivitas yang kita punya, semakin besar kecenderungan kita mengikuti norma kelompok. Contohnya nih, kalau kita ingin menjadi anggota geng dan ingin diterima anggota lain, kita pasti akan menghindari perlakuan yang akan memisahkan kita dari mereka. 

Kohesivitas dan keinginan untuk diterima seperti ini yang merupakan faktor yang meningkatkan tendensi untuk melakukan konformitas

  • Banyaknya anggota kelompok

Dalam buku psikologi sosial Baron dan Byrne dijelaskan bahwa dari penelitian terkini Bond dan Smith menemukan bahwa konformitas cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran kelompok hingga delapan orang anggota tambahan atau lebih. 

Jadi jelas, semakin banyak anggota dalam suatu kelompok itu, semakin kuat juga seseorang untuk melakukan konformitas, meskipun kita bisa jadi menerapkan tingkah laku yang berbeda dari yang sebenarnya ingin kita lakukan.

Nah, itu dia sekilas pengertian dari konformitas dan faktor yang mempengaruhinya, semoga bermanfaat! Jadi gimana? kalian termasuk orang-orang yang suka ikut-ikutan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline