HARGA ROKOK 50 ribu / Bungkus , Apa pendapatmu?
Sudah jelas setuju bagi yang tidak merokok dan bagi mereka yang merokok tentu tidak akan pernah menyetujuinya.
Tapi disini saya akan memberi pendapat sebagai orang kampung. Maksud saya bukan dilihat dari segi perokok dan bukan perokok.
Saya pribadi sebagai orang kampung tidak menyetujui kenaikan harga rokok yang terlalu tinggi. Alasannya adalah bahwa kami orang kampung sudah terbiasa melakukan hajatan / syukuran yang mana kegiatan tersebut senantiasa menyediakan rokok dalam jumlah besar. Akibatnya pengeluaran untuk melakukan hajatan akan semakin membengkak. Kenapa harus menyediakan rokok? Karena hal tersebut sudah seperti adat yang masuk dalam setiap kegiatan. Sehingga kalau tidak ada rokok, maka seakan-akan terasa tidak pantas (Ora Patut : bahasa Jawa). Nah,, disini adat menyediakan rokok tersebut dilakukan siapa saja yang memiliki hajat. Tidak memandang apakah dia itu seorang perokok atau bukan. Lalu,, apakah mereka yang tidak merokok akan tetap menyetujui kenaikan harga rokok yang melambung tinggi ?
Merokok memang merugikan kesehatan, tetapi hal ini sudah terlanjur masuk terlalu jauh di setiap kebudayaan. Sehingga akan susah diberantas karena bagi seorang perokok akan mencari banyak cara untuk bisa merokok. Sebab bagi mereka merokok itu bisa memberikan ketenangan dan suasana yang nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H