Lihat ke Halaman Asli

Kedamaian Percikan Hujan

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan…

Kusebut ia sajak alam yang selalu melantunkan harmoni

Tentang kisah klasik siklus kehidupan

Ataupun tentang tujuh warna pelangi yang akhirnya melengkapi

Ia selalu merdu untuk didengar

bahkan lebih merdu dari musik racikan sang maestro

Aku bicara padamu tentang hujan di kala syahdu ini

Di kala damai yang memenuhi relung hati

Tentang dingin

Tentang percikan air

Tentang kedamaian

Atau tentang atmosfer-atmosfer kepenatan yang telah lenyap ditilam sajak-sajak alam

Hijau Diwaktu senja nan lalu…

Gemersik cengkerik berlagu riang

Sahutan melodi unggas mengiringi kemerduan siulan sirama

Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu

Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawaku tertawa manja

Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari

Bersama untaian senandung salam alam pagi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline