Lihat ke Halaman Asli

Katakan Cinta dengan Buku

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau orang terdekat Anda sedang berultah, adakah kejutan yang Anda berikan? Apa? Nggak ada? Kebangeten! Itu yang mojok, apa yang akan Anda berikan sebagai kejutan? Apa? Innova? Mantabs, yang penting didapat dari kerja halal yak!

September tahun ini nyonya berultah ke-32. Kadonya sudah saya siapkan sejak Juli silam, yakni buku puisi yang saya tulis sendiri. Judulnya Romansa Secangkir Kopi.

Iya sih, saya pun sebenarnya ingin memberikan kado yang out of the box seperti kambing betina yang montok dan sehat. Tapi, angan itu musnah karena kami ndak punya area yang cukup di rumah untuk memelihara kambing.

Mau ngado cincin akik, saya takut diwadulkan ke mertua. Karena hanya bisa menulis, ya saya menyiapkan kado buku yang ditulis sendiri saja. Jadilah Romansa Secangkir Kopi itu. Mengatakan ketulusan cinta dengan buku rasanya akan berbeda. Tentu saja isinya bukan melulu urusan cinta, tapi juga pesan-pesan hidup.

Dua guru besar Unesa yang selalu terlihat memesona dalam berbagai suasana, Prof Lies Amin Lestari dan Prof Luthfiyah Nurlaela, turut memberikan pengantarnya. ”Melalui buku puisi yang dilabeli Romansa Secangkir Kopi ini, kita akan dapat belajar melihat bahwa cinta bisa diungkapkan secara sederhana dengan memotret apa yang kita rasakan dan kita lihat di sekeliling dengan menggunakan bahasa yang sederhana,” tulis Prof Lies.

Bukunya sudah siap, tinggal cara memberikannya agar dapat menciptakan nuansa kejutan. Sebab, kalau kado buku tersebut diberikan sak nyuk begitu saja, rasanya kurang gereget dan terlalu biasa. Tidak ada efek wow.

Bagaimana jika saya meminjam becak yang sering mangkal di Perum Graha Asri Sukodono, lalu menggowesnya hingga ke sekolah tempat nyonya mengajar dan memberikan buku itu dengan memanggilnya melalui toa? Gila! Ini baru mantap brur! Ini cara gila mengatakan cinta dan selamat ultah kepada istri. Saya sudah membayangkan betapa hebohnya saat itu dan keesokan hari nyonya langsung mengajukan surat pengunduran diri.

31 Agustus 2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline