Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Berdiferensiasi

Diperbarui: 15 November 2022   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia. Pada modul 1 kita telah belajar tentang nilai guru penggerak yang salah satunya ialah berpihak pada murid. Pada modul 2.1 ini kita diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran berdiferensiasi. 

            Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Kebutuhan belajar murid terdiri dari kesiapan belajar, minat murid, dan profil belajar murid. Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

            Materi modul 2.1 berhasil mengubah pemikiran saya tentang pelaksanaan pembelajaran. Pengetahuan  dalam modul 2.1, saya mencoba berkontribusi dengan menghadirkan pembelajaran berdiferensiasi. Saya mulai menganalisis kebutuhan belajar murid sebelum melaksanaan pembelajaran. Hal yang pertama saya lakukan yaitu menganalisis kesiapan belajar murid menggunakan bantuan tombol equalizer. Tombol-tombol dalam equalizer menggambarkan beberapa perspektif yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan belajar murid.

            Kedua,  menumbuhkan minat pada murid. Beberapa langkah yang telah saya laksanakan untuk menumbuhkan minat yaitu dengan menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid melalui cerita lucu (humor). Tentu, saya memberikan kesempatan belajar untuk murid memecahkan persoalan dengan cara melakukan praktik mencoba-coba hingga mereka menemukan cara untuk memecahkan persoalan.

Ketiga, saya menghadirkan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Media pembelajaran audio, video, visual bahkan benda konkret. Hal tersebut selain untuk menumbuhkan minat murid juga untuk memenuhi profil belajar setiap murid yang berbeda.  Murid mendapatkan kesempatan untuk belajar secara natural dan efisien.

            Kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran menjadi catatan bagi saya dalam jurnal mengajar. Catatan jurnal mengajar digunakan untuk refleksi diri dan memperbaiki proses pembelajaran. Saya tetap bersikap positif dan menjadikan catatan-catatan jurnal mengajar sebagai tantangan untuk melaksanaan pembelajaran berdiferensiasi lebih baik lagi. Salam.

dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline