Lihat ke Halaman Asli

Aksi Nyata 1.4 Program Guru Penggerak

Diperbarui: 27 Juli 2021   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DALAM MEMBUAT KESEPAKATAN KELAS BARU

SDN 1 SRATI

Disusun oleh :

Prasepti Istiqomah, S. Pd.

CGP Angkatan ke 2, Kabupaten Kebumen

A. Latar Belakang

Budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada siswa agar siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kritis, dan penuh hormat (Sumber: Modul PGP). Pada intinya pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru sebagai penuntun siswa menuju kebahagiaan dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat anak dan kodrat zaman. Budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk mereka.

Dalam hal ini sekolah merupakan institusi yang berperan penting dalam pembentukan karakter siswa sebagaimana tujuan pendidikan yakni mewujudkan pelajar Indonesia yang memiliki profil pelajar pancasila. Dengan demikian, guru juga berperan penting menuntun siswa dalam pembentukan karakter ini.

Untuk menciptakan budaya positif sekolah perlu adanya kolaborasi antara pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah. Membutuhkan cukup waktu yang lama untuk menciptakan budaya positif di sekolah, namun tetap harus dimulai dari sekarang meskipun saat ini dalam masa pandemi. Karena masa pandemi bukanlah suatu halangan dalam proses penerapan budaya positif di sekolah, justru pandemi menjadi tantangan bagi seorang guru untuk membuat inovasi baru untuk mencari cara bagaimana guru tetap dapat mengontrol perilaku siswa meskipun tidak bertatap muka langsung dengan siswa.

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

Awal pelaksanaan aksi nyata ini adalah dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Menerapkan budaya positif di kelas sehingga dapat menumbuhkan karakter baik pada siswa seperti mandiri, tanggung jawab, percaya diri, dan saling menghargai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline