Lihat ke Halaman Asli

YANELIS PRASENJA

Tukang Sol Sepatu

Senandung Doa dalam Ramadhan – Peluh Bercinta

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ditanah ini daku bersimpuh

Merindu cinta, menghamba tahta dunia

pikir-pikir setan pun, membara hawa nafsu didada

Tanpa alas yang membasuh peluh

Air mata pun terus mengalir pada celah kerut-kerut wajah

Senandung doa yang tak layak, terus berkumandang

Memohon bimbingan agar jalan keraguan kian sirna dan pudar

Ya Allah..

Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Teriring doa dalam isak tangis yang sendu

Memohon ampun atas sesuatu yang telah berlalu

Walau tak pantas bibir ini bermunajat atas nikmat dan karuniaMu

Banyak dosa dan amarah, hiraukan tuntunanMu

Tapi Engkau selalu mendengar curhatan ini

Ya Allah..

Ramadhan ini telah kembali

Bulan yang kurindu segala magfirahMu

Membelenggu nafsu yang selalu menggebu

Ya Allah..

Segala munajat yang telah mencandu, kulayangkan padaMu yang maha pengasih lagi maha penyayang

Peluh bercinta lantunan syair dalam doa, meluluh-lantahkan kesombongan diri

Iman dan ibadahku – tulus mencapai ridhoMu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline