Lihat ke Halaman Asli

prasasti widyasari

mahasiswa uin maulana malik ibrahim malang

Adakah Keterkaitan antara Emosi dan Perilaku Prososial?

Diperbarui: 14 November 2022   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum teman-teman kompasiana, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai emosi dan perilaku prososial. Sebelum membahas lebih jauh, apa pengertian emosi? Emosi merupakan reaksi terhadap kejadian yang penting. 

Hal ini memiliki kaitan dengan aktivitas daya pikir seseorang.  Menurut Aristoteles (384--322 SM), emosi adalah semua perasaan yang begitu mengubah manusia hingga memengaruhi penilaian mereka, dan yang juga disertai dengan rasa sakit atau kesenangan.

Emosi memiliki beberapa macam yakni emosi marah, emosi sedih, emosi senang, emosi malu, emosi jijik, dan emosi takut. Cara membedakan beberapa emosi yang telah dijelaskan di atas dengan cara melihat iringan fisik yang diucapkan. Seperti tingginya nada bicara, ekspresi wajah da lain-lain. Sering kali kita tidak menyadari bahwa kita sedang merasakan emosi karna dengan waktu yang singkat. 

Contoh, apabila saya sedang mengerjakan tugas tetapi ada salah satu orang yang mengganggu saya bagaimana tanggapan teman-teman apabila berada diposisi saya? 

Pasti marah kan? Kemudian apabila teman-teman ditunjuk untuk melakukan presentasi tanpa ada persiapan pasti teman-teman akan merasa takut dan malu. kemudian apabila teman-teman diberi hadiah karena telah mengerjakan tugas dengan baik pasti teman-teman merasakan senang. Nah, itulah beberapa contoh merasakan emosi yang singkat tanpa kita sadari.

Apa pengertian perilaku prososial? Perilaku prososial merupakan suatu tindakan menolong agar dapat menguntungkan orang lain baik dalam bentuk materi, fisik, bahkan psikologis. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan perdamaian dan meningkatkan toleransi terhadap sesama manusia tanpa harus memberikan keuntungan kepada orang yang menolong. 

Menurut Dahriani (2007), perilaku prososial adalah perilaku yang mempunyai tingkat pengorbanan tertentu yang tujuannya memberikan keuntungan bagi orang lain baik secara fisik maupun psikologis, menciptakan perdamaian dan meningkatkan toleransi hidup terhadap sesama, namun tidak ada keuntungan yang jelas bagi individu yang melakukan tindakan.

Perilaku prososial adalah suatu perencaan yang bertujuan untuk menolong orang lain, perilaku prososial memiliki beberapa tindakan yaitu, kerja sama (cooperating), berbagi (sharing), menolong (helping), menyumbang (donating), dan kejujuran (honesty). Menurut mussen, dkk (2002), bentuk perilaku prososial dibedakan menjadi beberapa aspek antara lain;

  • Kerja sama (cooperation), yaitu kesediaan seseorang untuk bekerja sama dengan orang lain bertujuan untuk mencapai suatu tujuan, tidak hanya itu, kerja sama juga harus saling membantu, mensuport satu sama lain, saling menguntungkan, dan menenangkan.
  • Berbagi (sharing), yaitu kesediaan seseorang untuk saling berbagi perasaan suka maupun duka dengan orang lain. Tetapi sebelum sharing dipastikan si penerima telah menunjukkan dukungan terhadap kita.
  • Menolong (helping), yaitu kesediaan seseorang untuk menolong seseorang ketika sedang berada pada fase kesulitan. Contoh, menawarkan bantuan, membantu apabila ada yang membutuhkan dan lain-lain.
  • Menyumbang (donating), yaitu kesediaan seseorang untuk memberikan dengan ikhlas beberapa harta kita berupa pakaian, barang, uang, ataupun makanan kepada orang yang membutuhkan.
  • Jujur (honesty), yaitu kesediaan seseorang untuk berkata apa adanya, tidak boleh membohongi orang lain.
  • Lalu apa yang menjadi penghubung antara emosi dan prososial? Yang menjadi penghubung antara emosi dan prososial adalah semakin besar kecerdasan emosi yang dimiliki oleh individu maka semakin besar pula prilaku prososial individu tersebut. Seseorang yang memiliki hal tersebut mampu mengenal keutuhan proses yang terjadi di dalam dirinya sendiri. Lalu bagaimana setiap orang bisa menaati aturan-aturan yang ada, seperti aturan pada norma sosial? Pada setiap individu dapat menaati peraturan norma sosial melalui perantara kogtitif dan emosi. Adakah fungsi pada hubungan emosi prososial? Jelas ada, Emosi prososial berguna pada emosi pokok untuk memberi acuan individu dalam berprilaku di masyarakat dengan memaksimalkan pola pikir yang ada pada poin prilaku standar. Individu juga sangat bertumpu pada hubungan prososial. Jadi, pada penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa emosi adalah reaksi seseorang terhadapa sesuatu sedangkan perilaku prososial adalah perilaku yang direncanakan unutk membantu orang yang membutuhkan bantuan. Nah, dari penjelasan dua hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa emosi dan peilaku prososial itu memiliki keterkaitan di mana keterkaitan tersebut sangat berpengaruh dalam proses evaluasi diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline