Lihat ke Halaman Asli

Andreas Prasadja

TERVERIFIKASI

Mendengkur Dirawat, Jantung pun Pulih

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebuah penelitian baru yang dilakukan di Birmingham, Inggris menunjukkan bahwa perawatan mendengkur ternyata dapat memperbaiki fungsi-fungsi jantung.

Sleep Apnea

Mendengkur telah lama diketahui sebagai tanda dari sleep apnea atau henti nafas dalam tidur. Sleep apnea terjadi akibat dari menyempitnya saluran nafas saat tidur, hingga aliran udara terhenti. Walau gerakan nafas berusaha keras menarik udara, udara tetap tidak dapat masuk ataupun keluar dari paru-paru. Akibatnya penderita dalam keadaan sesak akan terbangun tanpa sadar untuk mengambil nafas. Perhatikan, walau gelombang otak terbangun, si penderita tidak sampai terjaga. Akibatnya ia bangun dengan rasa tak segar dan terus mengantuk tanpa tahu penyebabnya. Episode henti nafas ini berulang sepanjang malam mengakibatkan reaksi berantai yang berujung pada hipertensi, diabetes, penyakit jantung, stroke hingga kematian.

Pemimpin penelitian, Dr. Gregory Lip menegaskan bahwa sleep apnea tak dapat dianggap sebagai gangguan yang ringan. Sudah lama para ahli mengetahui bahaya ini, sayang masyarakat umum masih menganggap mendengkur sebagai gangguan suara biasa saja. Akibatnya resiko berbagai penyakit berbahaya terus mengintai setiap malam.

Amat disayangkan karena semua penyakit tersebut bisa dicegah dengan mengatasi dengkuran. Sebuah penelitian lain yang lebih dulu diterbitkan oleh jurnal Circulation di tahun 2003 bahkan menyebutkan bahwa dengan perawatan sleep apnea, seorang pendengkur akan turun resikonya untuk menderita berbagai penyakit jantung sebanyak 37%, sementara resiko terserang stroke turun hingga 56%.

Dari pemeriksaan standar di laboratorium tidur dikelompokan penderita sleep apnea menjadi ringan, sedang dan parah berdasarkan jumlah henti nafas perjam dalam tidur.

Penelitian

Dalam penelitian yang dipublikasikan pada American Heart Association, dilakukan echocardiography pada 40 orang pendengkur dengan sleep apnea, 40 orang penderita hipertensi tanpa sleep apnea dan 40 orang sehat. Hasilnya penderita sleep apnea dan penderita hipertensi tanpa sleep apnea mengalami gangguan struktur dan fungsi pada ventrikel kiri jantung.

Kelompok yang menderita sleep apnea, kemudian diberikan perawatan berupa Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Alat ini berupa unit alat yang dihubungkan ke masker hidung dan  meniupkan tekanan positif untuk mengganjal saluran nafas agar tetap membuka selama tidur.

Penderita sleep apnea walau awalnya menganggap penggunaan CPAP sebagai sesuatu yang seram dan merepotkan. Namun akhirnya jatuh hati karena kualitas tidur menjadi lebih baik. Ini tampak dari kualitas hidup di siang harinya.

Setelah menggunakan CPAP selama 6 bulan, para pendengkur dengan sleep apnea kembali diperiksa. Hasilnya: penebalan dinding jantung berkurang, dan fungsi-fungsi jantung didapati membaik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline